Akhir-akhir ini, stigma mengenai generasi Z sebagai karyawan santer dibicarakan di jagat maya. Mereka dikenal menghargai pekerjaan yang bukan sekadar rutinitas, melainkan memiliki makna dan dampak nyata.
Gen Z, begitu sapaannya, cenderung mencari lingkungan kerja yang memberikan dukungan, kejujuran, serta peluang untuk berkembang. Itulah sebabnya, pemimpin pun perlu menerapkan strategi khusus agar bisa menciptakan tempat kerja yang nyaman bagi mereka.
Direktur Lucy Walker Recruitment di Inggris Mark Woffenden membagikan sejumlah tips bagi para pemimpin yang ingin menghadapi karyawan gen Z. Melansir laman resmi agensi rekrutmen tersebut, berikut penjelasannya:
BACA JUGA: Cara Efektif Mendelegasikan Keputusan Tanpa Merusak Hubungan Kerja
Utamakan Kolaborasi dan Komunikasi
Gen Z besar di era media sosial yang penuh interaksi, sehingga mereka terbiasa berkomunikasi intensif dan terhubung dengan banyak orang. Budaya kerja yang mengutamakan kolaborasi dan kekompakan pun akan sangat dihargai oleh karyawan gen Z.
Membangun keterbukaan di tempat kerja adalah kunci agar mereka merasa aman dan dilibatkan. Pemimpin yang secara rutin menyampaikan perkembangan perusahaan secara jujur dan konsisten akan membuat karyawan gen Z merasa dihargai dan lebih terikat.
Beri Ruang untuk Mandiri
Karyawan gen Z cenderung mandiri dan punya keinginan untuk mengembangkan strategi kerja sendiri. Meski tetap membutuhkan bimbingan, mereka ingin bebas dalam menyelesaikan tugas sesuai gaya masing-masing.
Karena itu, berikan mereka kebebasan dalam mengatur proyek sendiri, atau pilih metode kerja yang paling cocok. Ruang untuk inisiatif ini akan memberi mereka kesempatan mengeksplorasi potensi diri serta menyumbangkan ide-ide segar.
Wujudkan Work-Life Balance
Gen Z lebih mengutamakan keseimbangan hidup-kerja dibandingkan generasi sebelumnya. Sebagai generasi yang belajar dari kelelahan kerja para pendahulunya, mereka sadar bahwa hidup bukan hanya soal pekerjaan.
BACA JUGA: 3 Cara Membangun Budaya Kerja Positif, Karyawan Betah dan Nyaman!
Fleksibilitas, seperti kerja jarak jauh atau sistem kerja hibrida, menjadi sesuatu yang mereka prioritaskan. Mengakomodasi kebutuhan ini akan membantu perusahaan untuk menarik dan mempertahankan karyawan gen Z, sekaligus memastikan mereka sehat secara mental dan fisik.
Terbuka pada Teknologi Baru
Sebagai generasi pertama yang hidup di era media sosial dan internet, gen Z memiliki hubungan erat dengan teknologi. Mereka tidak hanya mengharapkan perusahaan untuk melek digital, tapi juga mendukung inovasi teknologi yang memudahkan pekerjaan.
Pertimbangkan berbagai alat kolaborasi, aplikasi produktivitas, hingga platform manajemen proyek yang modern untuk mendukung efisiensi. Dengan memperbarui teknologi secara berkala, perusahaan dapat membantu meningkatkan kinerja gen Z sekaligus membuat mereka lebih antusias dalam melakukan pekerjaan.
Berikan Dukungan untuk Kesehatan Mental
Gen Z mengutamakan kesejahteraan emosional dan kesehatan mental. Empati pun menjadi hal yang sangat penting bagi generasi ini, sebab mereka ingin bekerja dengan orang-orang yang peduli terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan mereka.
Para pemimpin bisa menunjukkan empati tersebut dengan menyediakan program kesejahteraan mental di tempat kerja, akses ke konseling, atau bahkan fleksibilitas lebih saat karyawan merasa stres.
Dengan langkah-langkah di atas, perusahaan tidak hanya bisa menarik karyawan Gen Z, tetapi juga mempertahankan mereka dalam jangka panjang.
Editor: Ranto Rajagukguk