Dirasakan Mahasiswi FKH Unair, Ini Bahaya Pola Asuh Overprotektif

marketeers article
Ilustrasi orang tua overprotektif seperti yang dirasakan mahasiswi FKH Unari (Foto: 123rf)

Terungkap fakta baru terkait kasus bunuh diri mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dari Universitas Airlangga (Unair). Perempuan berinisial CA itu meninggalkan surat wasiat, yang mengisyaratkan bahwa ibunya overprotektif.

Berdasarkan foto yang beredar di media sosial, CA menuliskan bagaimana sikap protektif sang ibu justru membuatnya merasa tak berguna. Surat itu menyiratkan bahwa ia tidak melihat masa depan untuk dirinya sendiri.

Dear Mom, thank you for protecting me all this time. But now your protection has made me so useless. I can never make my own decision in my life. Now this is how I show my independence. I choose what I choose in my life,” demikian penggalan isi surat tersebut.

BACA JUGA: Maldives Sebagai Destinasi Wisata Berkelanjutan

Terlepas dari kasus CA, pola asuh overprotektif memang memiliki dampak buruk bagi anak. Salah satunya si kecil jadi sulit mengatasi masalah sendiri, sebagaimana disampaikan psikolog asal Amerika Serikat, Lauren Feiden.

Pola asuh overprotektif dapat membuat anak terlalu bergantung pada orang tua, sehingga sulit mengatasi masalahnya sendiri. Mereka bahkan juga sulit mengambil keputusan karena orang tua terlalu terlibat sekalinya dihadapkan kesulitan.

Bukan hanya itu, masih ada sederet dampak buruk lainnya akibat pola asuh overprotektif. Melansir Hello Sehat, berikut ulasannya:

BACA JUGA: Negara Terbaik untuk Bekerja dari Mana Saja, Kenapa Tidak Maladewa?

Menjadi Penakut

Ketakutan yang berlebihan akan membuat anak ikut merasa takut. Akibatnya, si kecil menjadi tidak percaya diri saat melakukan hal-hal di luar pengawasan orang tua. 

Ini tidak hanya berlaku saat buah hati masih kecil, melainkan juga terbawa hingga dewasa. Bahkan, sebuah studi yang diterbitkan Cambridge University Press mengungkapkan anak yang dibesarkan dengan pola asuh overprotektif akan tumbuh menjadi pribadi yang berkecil hati, takut mengambil risiko, tidak percaya diri, dan tidak punya inisiatif.

BACA JUGA: Maladewa: Surga Tropis yang Muslim Friendly

Mudah Berbohong

Pola asuh overprotektif cenderung membuat anak merasa ruang geraknya dibatasi. Kalau merasa terlalu dikekang, ia akan mencari celah untuk bisa bebas dan akhirnya berbohong agar bisa lolos dari kekangan tersebut.

Mudah Cemas dan Stres

Kekhawatiran orang tua yang berlebih terbukti berdampak signifikan pada kecemasan, juga stres yang dialami anak. Hal ini karena adanya pengawasan tanpa henti yang lantas membuat anak mudah stres karena takut melakukan kesalahan. 

Itulah beberapa dampak negatif dari pola asuh overprotektif. Untuk menemukan pola asuh yang tepat bagi si kecil, tak ada salahnya Anda berkonsultasi dengan psikolog. Semoga ulasan ini bermanfaat!

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS