Dirut Pertamina: Marketing Itu Bukan Cost, Tapi Investasi

marketeers article

Saat para perusahaan minyak dan gas pusing tujuh keliling karena harga minyak jatuh, PT Pertamina (Persero) justru tenang-tenang. Bahkan, tahun 2015 lalu perusahaan ini bisa menorehkan pertumbuhan positif. Penguasaan pasar Pertamina di sektor hilir juga terus meningkat. Apa kuncinya? Penerapan marketing di segala lini bisnis, jawabannya.

“Setiap unsur pekerjaan tidak ada yang lepas dari marketing. Termasuk, di setiap lini bisnis Pertamina, dari hulu hingga hilir. Hal ini sudah terbukti dengan pencapaian kami di tahun lalu yang tidak bisa lepas dari upaya marketing yang kami lakukan,” kata Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) di acara BUMN Marketeers Club di kantor Pertamina dengan tema RaiseTheBar For a Better Indonesia, hari ini (01/06/2016).

Dwi menambahkan, ketika ia masuk ke Pertamina kondisinya tidak sama dengan sekarang. Ada perbedaan mencolok antara supply dan demand. Di sisi demand, setiap hari Pertamina harus menyediakan 1,6 juta barrel per hari. Namun, kapasitas kilang minyak Pertamina hanya 800 ribu barrel per hari. Idealnya, dengan jumlah permintaan itu, kapasitas produksi minimal harus 1,8 juta barrel per hari, bahkan minimal harus 50% di atasnya agar bila mau ekspansi ke luar negeri.

Tentunya, gap ini menjadi tantangan utama yang harus diselesaikan oleh mantan Dirut Semen Indonesia ini. Apalagi, pemerintah negara ini sudah mencanangkan untuk mandiri di bidang energi. Tapi, untuk mandiri harus ada investasi besar. Sedangkan agar pemerintah mau berinvestasi harus ada kepercayaan.

Inilah upaya yang ia lakukan,  membuat para pemilik saham memberikan kepercayaan penuh pada Pertamina untuk menambah kapasitas produksi. Di sinilah, ia melakukan upaya marketing, baik ke internal dan eksternal, agar kepercayaan itu didapat. “Kita patut bersyukur, sekarang ini Pertamina sudah dipercaya untuk mengelola beberapa blok  migas baru, seperti Blok Hambalang contohnya,” tambahnya.

Di sektor hilir, Pertamina pun terus melakukan beragam inovasi produk. Semenjak Dwi menjabat, Pertamina sudah meluncurkan beberapa produk baru, seperti Pertalite, Bright Gas 5,5kg Si Pinky, Dexlite, dan segera menyusul Pertamax Turbo. “Bagi saya, marketing itu bukan cost, namun sebuah investasi,” pungkasnya.

Related

award
SPSAwArDS