Walt Disney akan memulai gelombang kedua pemutusan hubungan kerja (PKH) yang berdampak terhadap ribuan karyawan. Total PHK yang mencapai 7.000 orang itu demi menghemat beban biaya US$ 5,5 miliar.
Dilansir dari Reuters, Selasa (25/4/2023), perusahaan akan memangkas beberapa ribu pekerja hingga Kamis (27/4/2023). Dengan putaran terakhir pengurangan, total pekerja yang di-PHK sebanyak 4.000 orang.
Pejabat Disney menyatakan PHK itu terjadi di seluruh segmen bisnis perusahaan, termasuk Disney Entertainment, ESPN, Disney Parks, serta Experiences and Products. Namun, PHK diperkirakan tidak berdampak terhadap para karyawan frontline yang dipekerjakan di taman hiburan dan resor.
BACA JUGA: Ngabuburit Makin Seru, Ini 4 Tontonan Menarik di Disney+ Hotstar
Sebuah memo internal perusahaan menginformasikan pemberitahuan PHK akan terus berlanjut selama beberapa hari ke depan.
“Tim kepemimpinan senior telah bekerja dengan tekun untuk mendefinisikan organisasi di masa depan. Prioritas kami adalah memastikan hal ini benar-benar tepat, bukan mendapatkannya dilakukan dengan cepat,” kata co-chairman Disney Entertainment, Alan Bergman dan Dana Walden dalam memo kepada staf.
“Kami mengakui bahwa ini adalah periode ketidakpastian dan berterima kasih kepada kalian semua atas pemahaman dan kesabaran kalian,” ujarnya.
BACA JUGA: Disney PHK 7.000 Pekerja demi Lakukan Efisensi
Disney mengumumkan rencana PHK pada bulan Februari, bersamaan dengan restrukturisasi organisasi yang mana pengambilan keputusan diserahkan kepada para eksekutif kreatifnya. Tujuannya adalah untuk menciptakan pendekatan yang lebih terpadu terhadap bisnisnya.
Asal tahu saja, sektor industri hiburan telah melakukan PHK sejak awal masuknya streaming video. Saat itu, banyak perusahaan media besar kehilangan miliaran dolar Amerika Serikat (AS) ketika meluncurkan pesaing Netflix Inc.
Disney juga mulai membatasi pengeluaran saat Netflix membukukan penurunan jumlah pelanggan pertamanya dalam satu dekade pada tahun 2022. Di sisi lain, investor di Wall Street mulai memprioritaskan profitabilitas ketimbang pertumbuhan pelanggan.
Pada 27 Maret, Disney mulai memberitahu karyawan yang terkena dampak PHK. Perusahaan juga menginformasikan putaran kedua PHK yang lebih besar akan menyusul pada bulan April.