PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk menargetkan aplikasi BRI Mobile bisa menjadi super-app atau aplikasi yang bisa melayani seluruh kebutuhan masyarakat. Upaya ini sebagai bentuk ekspansi perusahaan pelat merah di bidang perbankan ke ranah digital.
Senior Vice President of Digital Banking Development & Operation Division BRI Muhammad Ghifary mengungkapkan, cara yang akan BRI lakukan dalam mewujudkan target menjadi super-app, yakni melalui kerja sama dan terkoneksi dengan berbagai perusahaan rintisan atau startup serta financial technology (fintech). Tujuannya, agar memperkuat layanan mobile banking, sehingga pengguna bisa mendapatkan pengalaman baru.
“Kami mencoba bagaimana memperkuat mobile banking untuk menjadi semacam ekosistem finansial yang close look dan lengkap untuk memenuhi berbagai kebutuhan di masyarakat. Kami juga semakin banyak terkoneksi dengan berbagai startup fintech dan stakeholder lainnya supaya dari sisi nasabah akan bisa mengakses layanan secara one stop,” ujar Ghifary dalam dialog daring bertajuk Transformasi Digital dalam Sektor Perbankan & Layanan Keuangan Indonesia, Rabu (1/12/2021).
Ghifary menambahkan, inovasi tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan jumlah pengguna BRI Mobile di Tanah Air. Sebab, selama merebaknya pandemi COVID-19 terjadi peningkatan pengguna layanan digital pada nasabah mereka. Kendati demikian, ia tak membeberkan berapa banyak nasabah yang telah menggunakan aplikasi tersebut.
Dalam pengembangannya nanti, platform tersebut akan didesain untuk memudahkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) untuk mengelola bisnis. BRI Mobile menawarkan layanan untuk pengelolaan tagian maupun pembayaran dalam menjalankan bisnis.
“Ini salah satu contoh untuk menciptakan ekosistem dari sudut pandang UKM, ini merupakan one stop services untuk kebutuhan yang terkait dengan manajemen keuangan, billing management, dan juga terkait dengan order. Kami sediakan semacam mobile banking maupun web portal untuk bisa memiliki one stop digital services baik dari sisi tagihan maupun dari sisi kasir manajemen termasuk dari payment untuk membantu UKM menjalankan bisnisnya,” ujarnya.
Ghifary menyatakan, ke depan BRI akan memperkuat big data yang dimiliki dengan dikombinasikan melalui kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam operasionalnya. Sehingga, mampu menganalisis kinerja bisnis baik dari nasabah maupun perseroan.
“Dengan teknologi AI ini diharapkan dari sisi bisnis akan bisa berkembang dan manajamen semakin memperkuat pengelolaaanya secara seimbang. Jadi, di sini kita mencoba untuk semakin berkontribusi memenhi kebutuhan finansial dengan konsep hybrid bank,” pungkasnya.
Editor: Eko Adiwaluyo