Ditutup Wagub DKI, Nilai Transaksi Jakarta Fair 2022 Capai Rp 7,3 Triliun
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkap nilai transaksi Jakarta Fair Kemayoran 2022 mencapai Rp 7,3 triliun. Capaian tersebut diungkap Wagub saat menutup pameran menyambut HUT DKI ke-495 itu, pada Minggu (17/7/2022). Puncak acara penutupan Jakarta Fair kali ini, turut menampilkan penyanyi Ardhito Pramono dan pesta kembang api.
Nilai transaksi selama Jakarta Fair Kemayoran 2022, didorong peningkatan jumlah kunjungan masyarakat ke area pameran yang berada di JIExpo Kemayoran. Ahmad menyebut animo masyarakat terbilang tinggi, karena Jakarta Fair harus absen selama dua tahun akibat pandemi. Terlebih, pameran kali ini memiliki daya tarik berupa pertunjukan musik, selain stan berbagai pelaku usaha termasuk ragam kuliner lokal.
“Jadi tidak heran yang berkunjung ke sini jumlahnya tidak kurang dari 6,9 juta orang. Transaksi mencapai Rp 7,3 triliun. Selama 39 hari (penyelenggaraan) Jakarta Fair 2022 ini menjadi ajang untuk mempromosikan produk lokal, juga kesempatan yang baik dalam membangkitkan ekonomi Indonesia,” kata Wagub Ahmad dalam sambutannya di hadapan awak media.
Capaian angka transaksi Jakarta Fair 2022, menurut Ahmad, membuktikan momentum yang diusung gelaran ini sebagai pameran terbesar di Asia Tenggara. Ahmad dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan ucapan selamat kepada penyelenggara yakni PT jakarta International Expo, atas kesuksesan pameran yang dibuka sejak 9 Juni 2022 lalu.
Ahmad menekankan Jakarta Fair 2022 juga sukses menjadi sarana serta peluang bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk naik kelas. Hal itu juga sesuai dengan salah satu tema pameran kali ini, yakni mengajak produk lokal untuk tampil dominan di pasar domestik. Tercatat pada jakarta Fair kali ini, sebanyak 1.500 stan menghadirkan berbagai produk terbaiknya kepada pengunjung yang hadir, termasuk pelaku UKM.
Dalam akhir sambutannya, Ahmad menyampaikan harapan Jakarta Fair selanjutnya dapat terselenggara lebih baik dari edisi tahun 2022 termasuk dari nilai transaksi. Kehadiran pameran seperti Jakarta Fair, ditambahkan Ahmad, menjadi salah satu indikator kebangkitan ekonomi khususnya bagi pelaku usaha di kawasan DKI Jakarta maupun wilayah sekitarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk