Diversifikasi Olahan Produk Jadi Solusi Tingkatkan Angka Konsumsi Ikan

marketeers article
Pelatihan Diversifikasi Pengolahan Ikan (Foto: Kementerian Kelautan dan Perikanan)

Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan konsumsi ikan melalui diversifikasi olahan produk perikanan.

Pada tahun 2021, Angka Konsumsi Ikan (AKI) nasional mencapai 55,37 kg per kapita. Pasalnya, angka tersebut telah mengalami kenaikkan sebanyak 1,48% dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Kali ini, KKP menargetkan AKI sebesar 62 kg per kapita per tahun pada 2024.

Memiliki target yang cukup signifikan, kegiatan diversifikasi olahan produk perikanan dilaksanakan. Kegiatan tersebut memilih di wilayah Kota dan Kabupaten Lampung Timur karena melihat besarnya potensi produksi perikanan.

“Produksi perikanan di Provinsi Lampung pada 2018 saja mencapai 156.135 ton dan Kabupaten Lampung Timur menyumbang 15.655 ton sehingga potensi perikanan tersebut dapat dimanfaatkan dengan meningkatkan nilai tambah produk, salah satunya melalui diversifikasi olahan ikan,” ujar Kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta, dikutip dari laman KKP.

Sebanyak 300 peserta yang merupakan masyarakat kelautan dan perikanan mengikuti kegiatan pelatihan tersebut. Peserta diberikan materi serta praktik kebijakan pengembangan usaha pengolahan hasil perikanan, strategi pengembangan usaha, pembuatan produk makanan olahan ikan, dan kunjungan lapangan. Para penyuluh juga senantiasa mendampingi peserta dari mulai pelatihan hingga pascapelatihan. 

“Melalui pelatihan ini kami mendorong seluruh peserta untuk dapat berkecimpung di usaha olahan ikan, untuk meningkatkan investasi serta pemanfaatan teknologi, tentunya untuk menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan pasar saat ini,” kata I Nyoman.

Pelaksanaan pelatihan ini disambut baik oleh para peserta dengan harapan dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian keluarga peserta maupun masyarakat sekitar. Dwita Ria Gunadi, Anggota Komisi IV DPR turut menyatakan apresiasinya dan memotivasi peserta agar dapat membuka usaha produk olahan ikan. Proses pengolahan ini dinilai dapat memberikan nilai tambah kepada para pelaku usaha karena produknya dapat disimpan untuk kebutuhan pribadi ataupun dijual dengan harga yang setara dengan prosesnya. 

“Oleh karena itu, para peserta harus bisa menjadi pelaku ekonomi setelah mendapat pelatihan ini.  Melalui giat ini kita juga harus bersama-sama berjuang melawan stunting. Turunkan terus angka stunting dengan memakan ikan,” tutur Dwita.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related