DJI mengumumkan peluncuran DJI Dock, sebuah stasiun darat otomatis yang dirancang untuk mendaratkan dan mengisi ulang drone secara otomatis, memungkinkan operasi drone sepenuhnya otonom. Perusahaan bermitra dengan Telkomsel untuk memastikan konektivitas nirkabel.
Kolaborasi ini juga melibatkan Halo Robotics, penyedia layanan dan distribusi drone komersial di Indonesia. DJI Dock disebut memiliki potensi besar dalam mendukung penggunaan drone otonom di berbagai sektor, baik industri maupun pemerintahan di Indonesia.
Salah satu keunggulan dari DJI Dock adalah integrasinya dengan drone DJI Seri M30, yang memperkuat keamanan, efisiensi operasional, dan aksesibilitas terhadap data lapangan penting. Aplikasi utama dari sistem ini mencakup inspeksi otomatis aset industri dan misi patroli otomatis untuk tujuan keamanan dan pemantauan.
DJI Dock dirancang dengan tampilan luar yang tahan air, struktur yang kokoh, dan memungkinkannya beroperasi tanpa henti bahkan dalam kondisi cuaca ekstrem. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi pemerintah dan industri di Indonesia, karena DJI Dock dapat berfungsi sebagai pusat komando untuk drone Seri M30, dengan kemampuan mendarat, mengisi daya, lepas landas, dan menjalankan misi secara otomatis.
BACA JUGA: EAL Boyong DJI Air 3 ke Indonesia, Harga Mulai Rp 17 Jutaan
“Yang paling penting, DJI Dock mudah digunakan, sehingga Anda tidak perlu ahli sebagai operator. Anda dapat meningkatkan keterampilan dan melatih karyawan yang sudah ada dalam tim Anda,” kata Johannes Soekidi, Managing Director Halo Robotics dalam acara peluncuran, Kamis (24/8/2023).
BACA JUGA: DJI Luncurkan Agras T10 dan Agras T30 untuk Sasar Sektor Pertanian
Johannes menyebut drone ini dilengkapi dengan sejumlah fail safe protocol. Ketika drone gagal untuk mendarat di destinasi yang sudah ditentukan, maka drone akan mendarat secara otomatis di tempat mendarat alternatif.
Drone juga secara otomatis akan kembali ke landing dock usai menjalankan tugas dan ketika daya sudah hampir habis. Perusahaan menilai banyak use case yang dapat dipermudah dengan drone ini, misal pengecekan pipa gas dan pemantauan keamanan.
Harga drone untuk segmen perusahaan ini berkisar di angka Rp 460 juta. Harga tersebut baru seperangkat alatnya saja, belum biaya lain yang diperlukan untuk adaptasi penggunaan drone.
Editor: Ranto Rajagukguk