Bagi Randy Pangalila selaku Head Mobile Financial Services Indosat Ooredoo, layanan Dompetku punya strategi sendiri dalam mengembangkan layanannya di masyarakat. Randy mengakui bahwa saat ini Dompetku amat kuat di kota-kota kelas dua. Kuat di pedalaman ini pula yang akhirnya menjadi strategi Dompetku untuk menguasai pasar mobile financial services, melalui strategi bakar nyamuk.
“Kami mulai dari pinggiran lalu ke kota. Dompetku di perkotaan mungkin tidak terlalu kuat. Justru, orang-orang di daerah itu tahu Dompetku. Strategi ini berbeda dengan apa yang dilakukan oleh kompetitor,” ujar Randy.
Saat ini Dompetku melayani lebih dari 800.000 transaksi per hari. Sampai Oktober 2016, jumlah pengguna Dompetku berada pada angka empat juta pengguna. Hal ini masih ditambah dengan nilai transaksi selama 2016 sampai Oktober yang mencapai Rp 5,7 triliun.
Randy mengakui bahwa layanan Dompetku benar-benar mengarah pada golongan yang belum tersentuh oleh perbankan. Salah satunya adalah layanan remitansi, yang sering dilakukan oleh para Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Randy menjelaskan, tiap tahunnya ada Rp 120 triliun dana remitansi yang dilakukan melalui saluran konvensional.
“Kami mencoba memasuki kehidupan sehari-hari customer. Kami juga mendukung program pemerintah untuk memberikan akses financial ke masyarakat dan mendorong program cashless society,” ujar Randy.