Dunia anak sangat erat dengan kegiatan mendongeng. Namun, sebagian orang tua mulai meninggalkan kebiasaan bercerita untuk anak-anaknya. Padahal, dongeng memiliki banyak manfaat bukan hanya bagi yang mendengarkan, tapi juga untuk pendongeng itu sendiri.
Melihat pentingnya dongeng bagi perkembangan anak-anak, sebuah kegiatan Ayo Dongeng dibentuk atas inisiasi Ariyo Zidni. Ariyo melihat kegiatan bercerita di lingkungan keluarga, di ruang kelas, dan di komunitas itu sesuatu yang sederhana. Meski sederhana, dongeng itu memiliki peran yang penting.
“Kami terus mendorong orang tua untuk berkomunikasi dengan anak. Salah satunya caranya adalah dengan mendongeng. Dengan dongeng, ada kedekatan yang dibangun antara pencerita dan yang mendengarkan,” kata Ariyo yang dinobatkan sebagai UNICEF YWN Champions for Children pada ajang Jakarta Marketing Week 2016, Mei lalu.
Meski terlihat sederhana, lanjut Ariyo, dongeng memiliki banyak dampak. Selain membangun kedekatan dengan anak, mendongeng yang dilakukan dengan buku bisa meningkatkan kemampuan literasi anak, dan menumbuhkan kegemaran membaca anak. Yang tak kalah penting, ada pesan moral yang bisa disampaikan dengan cara yang menyenangkan.
Ariyo bersama relawan Ayo Dongeng Indonesia hingga tiga tahun ke depan akan tetap berfokus mengajak orang tua, guru, dan komunitas pendidikan untuk mengenalkan dongeng ke anak-anak.
Masih banyak orang yang menganggap mendongeng itu susah, harus menggunakan alat tertentu, sampai masalah kesulitan mencari waktu luang. “Kami selalu bilang, jangan mencari waktu luang. Tapi, ya luangkan waktu seperti kerja. Karena kita akan dibayar nanti. Kita akan melihat anak tumbuh dengan dekat,” kata Ariyo.