Potensi pasar gawai di Indonesia menarik untuk dikembangkan. Huawei mencatat sebanyak 169 penduduk Indonesia memiliki smartphone, 119 juta penduduk memiliki PC atau laptop, dan 41 juta penduduk Indonesia memiliki perangkat tablet. Catatan yang besar ini diperkirakan akan terus berkembang seiring meningkatnya adopsi gaya hidup digital oleh masyarakat. Huawei bahkan mencatat adanya peningkatan perangkat elektronik yang siginifikan hingga akhir tahun 2020.
Seiring dengan peningkatan ini, kebutuhan untuk mendapatkan gawai di tempat yang dekat dan mudah dicapai meningkat. Huawei memanfaatkan peluang ini dengan membuka dua High-End Experience Shop (HES) di Grand Indonesia, Jakarta, dan Pakuwon City Mall Surabaya.
Pembukaan dua ritel baru di kota besar ini menjadi langkah awal Huawei dalam memperkuat penetrasi pasarnya sekaligus memberikan pengalaman menggunakan seri gawai Huawei kepada pelanggan. Huawei kini telah menjejakkan kaki di lima kota di Indonesia. Dua lainnya adalah Bandung, Tangerang, dan Medan.
“Kehadiran dua HES baru ini juga menjadi cara kami menjawab kebutuhan produktivitas pelanggan. Dengan memberikan pengalaman menggunakan gawai yang maksimal, pelanggan akan mengetahui mana perangkat yang dibutuhkan sehingga dapat membeli produk yang tepat,” jelas Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group Indonesia.
Dalam ritel HES, pelanggan bisa mencoba produk Huawei yang tengah dipasarkan. Misalnya kini merek ini tengah memasarkan seri Huawei P40, Huawei Nova 7, Huawei MatePade Pro, Huawei MateBook D14, dan seri Huawei Mate40 Pro di Indonesia. Selain itu, perangkat lain di dalam ekosistem Huawei seperti smartphone, tablet, hingga wereable juga bisa dicoba di ritel ini.
“Gerai ritel ini juga memamerkan produk gaya hidup Huawei seperti smartwatch dan audio. Semua produk ini bisa dicoba secara langsung,” tambah Seng.
Protokol Kesehatan
Seng menjelaskan pembukaan gerai ritel terbaru di tengah pandemi memang memiliki tantangan tersendiri. Pembatasan jumlah orang yang masuk dan serangkaian protokol kesehatan harus dipatuhi. Namun, tantangan ini bukanlah hambatan karena menurutnya, di tengah kehidupan yang semakin digital, pelanggan juga memerlukan kedekatan dan pengalaman dengan brand.
“Harapannya, kami dapat menyediakan akses produk yang lebih mudah kepada pelanggan. Kami harus mengenalkan bahwa produk kami solutif dan inovatif untuk mendukung aktivitas mereka. Perluasan jangkauan ini menjadi kunci untuk memperkuat bisnis Huawei di Indonesia,” kata Seng.
Untuk itu, Huawei tetap mendorong karyawan dan pelanggannya di gerai untuk mematuhi protokol kesehatan. Huawei memberi disinfektan gawai yang telah digunakan dan menerapkan aturan jarak dan jumlah pelanggan yang bisa masuk.
“Aturan seperti pengukuran suhu tubuh, jarak, dan ketentuan karyawan dalam melayani dengan jarak antar pelanggan berlaku di seluruh HES guna memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan,” tutup Seng.
Editor: Sigit Kurniawan