Dorong AI untuk Industri, ITAP Tonjolkan Strategi Experiential Marketing
Teknologi artificial intelligence atau AI semakin banyak merambah ke sektor industri atau manufaktur. Karenanya, Industrial Transformation ASIA-PACIFIC (ITAP) tahun ini akan fokus untuk menonjolkan terobosan manufaktur yang melibatkan teknologi kecerdasan buatan.
Pameran rutin yang digelar oleh Constellar itu pun merasa tertantang untuk bisa memberikan edukasi terkait dampak posotif dari penerapan AI dalam lanskap manufaktur.
Darren Seah, Portfolio Director Constellar mengatakan, untuk bisa menyampaikan pesan itu dengan optimal kepada para pelaku manufaktur, maka ITAP 2024 akan hadir dengan program unggulan yang disebut sebagai AI Discovery Journey.
BACA JUGA: AI Milik Apple Bikin Produsen Smartphone Android Ubah Strategi
“Lewat program tersebut, ITAP 2024 berfokus untuk membentuk masa depan dengan manufaktur berkelanjutan dan menyoroti kemampuan integrasi AI terbaru yang memungkinkan berbagai sektor manufaktur di berbagai level adopsi teknologi untuk mendorong pertumbuhan bisnis sekaligus berkontribusi terhadap kepedulian iklim global,” kata Darren Seah dalam konferensi pers ITAP 2024 di Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Ia meyakini, pameran business to business (B2B) yang digelar di Singapore EXPO pada 14 hingga 16 Oktober 2024 itu bisa menjadi ajang yang memberikan wawasan terkini secara optimal.
Mengingat, AI Discovery Journey yang menonjolkan strategi experiential marketing ini mampu menjadi platform yang bisa memberikan gambaran teknologi AI secara unik dan mendalam.
Sehingga, ITAP bisa terus berperan dalam mendorong terciptasnya ekosistem industri yang cerdas, produktif, efisien sekaligus ramah lingkungan.
BACA JUGA: Studi IBM: Sektor Jasa Keuangan dan Manufaktur Investasi untuk Adopsi AI
Menurutnya, AI Discovery Journey sendiri dikemas lewat beragam aktivitas seperti Innovation Showcase, In-Hall Guided Tour, Experience Zones dan Offsite Industrial Tours. Lewat program ini, diharapkan para pelaku industri semakin tertarik untuk segera menerapkan teknologi kecerdasan buatan dalam beragam aspek dalam proses produksi.
Ia juga menekankan, berbagai industri saat ini telah menerapkan AI. Misalnya, Rolls-Royce di Kampus Seletar mereka yang kini telah menggunakan AI untuk analisis prediktif dan pemeliharaan mesin pesawat terbang, meningkatkan keandalan dan kinerja sekaligus meminimalkan waktu henti.
Sementara di ST Engineering, AI digunakan dalam pemeliharaan prediktif, meningkatkan efisiensi produksi, dan meningkatkan kualitas produk di berbagai sektor, termasuk kedirgantaraan dan elektronik.