PT Surveyor Indonesia terus melakukan adaptasi terhadap perubahan dan bertransformasi untuk meningkatkan layanan jasa bertaraf internasional kepada pelanggan. Transformasi telah dilakukan melalui diversifikasi produk jasa berbasis survei, verifikasi, monitoring, dan konsultasi serta mengoptimalkan kekuatan sebagai independent assurance pada empat sektor.
“Fokus pada penguatan empat sektor yaitu institusi kelembagaan, infrastruktur, mineral dan batubara, migas dan sistem pembangkit,” kata M Haris Witjaksono, Direktur Utama Surveyor Indonesia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (9/12/2022).
BACA JUGA: Ambisi Surveyor Indonesia Lakukan Digitalisasi dan Masuk ASEAN
Ia juga memastikan adanya transformasi secara keberlanjutan, terlebih dalam era turbulency, uncertainty, novelty, ambiguity (TUNA) serta disrupsi, yang menuntut organisasi dan sumber daya untuk agile dan melakukan inovasi untuk mengubah sistem dan tatanan bisnis ke taraf yang lebih baru. Serangkaian transformasi diikuti implementasi lima agenda besar sebagai quick wins meliputi Business & Portfolio Management, Organization & Business Process, HC & Capabilities, Asset Optimization serta Culture & Communication Strategy.
Salah satu dampak dari transformasi tersebut adalah kinerja keuangan perseroan per Oktober 2022 mencatatkan performa yang baik dengan pendapatan usaha mencapai Rp 1,35 miliar (ytd) atau naik 8,9% (yoy) dibandingkan periode sama 2021. EBITDA sampai Oktober 2022 juga tumbuh 18% (yoy) dengan margin meningkat 1,4% dibandingkan 2021 yang menggambarkan adanya pertumbuhan usaha dengan proses bisnis yang menekankan pada peningkatan efisiensi dan profitabilitas.
BACA JUGA: Surveyor Indonesia: Asing Masih Kuasai 60% Potongan Kue
Dalam kesempatan ini, Haris juga memastikan perseroan akan mengikuti proses hukum kasus dugaan korupsi Skema Kredit Ekspor Berbasis Perdagangan (SKEBP) yang menyeret dua orang eks petinggi perseroan. Manajemen menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada aparat penegak hukum dan mendukung pemberian data maupun informasi untuk menyelesaikan kasus tersebut.
“Sebagaimana arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, bahwa pelaporan kasus korupsi di perusahaan merupakan bukti berjalannya implementasi Good Corporate Governance (GCG) di perusahaan,” ujarnya.
Ia memastikan kegiatan usaha dijalankan berdasarkan etika yang sehat berlandaskan pada prinsip-prinsip GCG dan sejalan dengan core values perusahaan yaitu AKHLAK sebagai spirit dan pondasi yang kuat dalam dalam menjalankan aktivitas bisnis dan operasional di lingkungan kerja.
“Manajemen telah memperkuat sistem pengendalian internal dalam rangka mencegah segala bentuk pelanggaran peraturan dan perundang-undangan yang berlaku sehingga Surveyor Indonesia dapat mewujudkan kinerja yang lebih baik, berdaya saing global, serta memberikan layanan terbaik dan nilai tambah,” ucapnya.