PT Nestlé Indonesia mendistribusikan 5.000 bangku sekolah berbahan plastik daur ulang. Inisiatif ini tidak hanya mendukung pengelolaan sampah, tetapi juga mengintegrasikan edukasi lingkungan ke sekolah-sekolah dasar.
Pada tahap awal, 720 bangku telah didistribusikan ke 72 sekolah di beberapa wilayah seperti Jakarta, Lampung, dan Jawa Barat. Program ini sekaligus mendukung Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang digagas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI, khususnya pada pilar “Sehat Lingkungan”.
BACA JUGA: Pentingnya Digitalisasi Sekolah dalam Mencetak Lulusan Terampil Teknologi
Samer Chedid, Presiden Direktur Nestlé Indonesia menekankan pentingnya peran pendidikan dalam membangun kesadaran lingkungan.
“Edukasi sejak dini menjadi langkah penting untuk membangun kesadaran akan pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dengan program ini, kami berharap siswa dan guru dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan, dimulai dari langkah kecil seperti memilah sampah plastik,” kata Samer di SDN 09 Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (29/11/2024).
BACA JUGA: Kolaborasi Membangun Kembali Dua Sekolah Terdampak Gempa Garut
Bangku yang didistribusikan dibuat dari 25 kilogram sampah plastik per unit, hasil pengolahan fasilitas TPS3R Baraya Runtah di Karawang. Hendro Wibowo, Ketua KSM Sahabat Lingkungan, mengungkapkan bahwa sejak 2019, kolaborasi dengan Nestlé Indonesia telah menciptakan sistem ekonomi sirkular yang melibatkan pengumpulan, pemilahan, hingga daur ulang sampah.
“Fasilitas ini mampu mengolah hingga 3 ton sampah per hari dan menciptakan 25 lapangan kerja baru,” ujarnya.
Agus Supriyanto, dari Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup memuji langkah ini sebagai contoh nyata penerapan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R).
“Mengubah sampah menjadi produk bermanfaat adalah solusi untuk mengurangi dampak lingkungan. Kami juga mendorong produsen lain untuk mengambil tanggung jawab serupa atas kemasannya,” ucap Agus.
Melalui kerja sama multisektor, program ini juga mengedukasi siswa dan guru tentang tata kelola sampah. Sumarsono, Kepala Sekolah SDN Cilandak Barat 03 Pinggir, menyambut positif inisiatif ini.
“Program ini tidak hanya menyediakan fasilitas, tetapi juga menanamkan nilai peduli lingkungan pada siswa kami,” katanya.
Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs & Sustainability Nestlé Indonesia menegaskan program ini merupakan bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan yang mencakup pengelolaan kemasan, aksi atas perubahan iklim, dan pembangunan fasilitas daur ulang.
“Kami optimis langkah ini akan menciptakan generasi muda yang lebih peduli lingkungan dan berkontribusi pada masa depan yang lebih ramah lingkungan,” tutur Sufintri.