Dorong Penerapan ESG, PLN Gunakan 1,4 Juta Ton Limbah Batu Bara

marketeers article
Ilustrasi batu bara. Sumber gambar: 123rf.

PT PLN (Persero) berhasil memanfaatkan 1.450.840 ton Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) atau abu sisa proses pembakaran batu bara sepanjang semester I tahun 2024. Langkah ini dilakukan sebagai penerapan prinsip Environment, Sustainability and Governance (ESG).

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN menjelaskan limbah pembakaran batu bara tersebut dimanfaatkan pada 47 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang tersebar di seluruh Tanah Air. Dia berharap pemanfaatan FABA bisa lebih luas, tak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga mendorong perekonomian masyarakat.

BACA JUGA: Naik 15,6%, Setoran Pajak PLN Senilai Rp 52,39 Triliun pada 2023

“Melalui FABA, kehadiran pembangkit PLN tak hanya bisa menjadi sumber listrik, tetapi juga mampu sebagai bahan dasar yang menjaga dan melestarikan lingkungan serta menggerakkan roda ekonomi di masyarakat,” kata Darmawan melalui keterangan resmi, Senin (5/8/2024).

Menurutnya FABA dapat dimanfaatkan menjadi subgrade stabilisasi timbunan pilihan, substitusi bahan baku semen, Ready Mix, material pencegah air asam tambang, paving, pembuatan batako, kansteen, U Ditch, pupuk, tetrapod, jalan beton hingga media tanam.

BACA JUGA: Meroket 291%, Produksi Energi Hijau PLN NP 66,8 Juta MWh

”FABA itu dulunya dipandang sebagai limbah yang tidak ada nilai ekonominya. Tapi kini PLN berhasil melakukan inovasi dan mengubahnya menjadi produk yang kaya akan manfaat dalam menunjang pembangunan infrastruktur nasional,” ujarnya.

Beberapa pemanfaatan FABA, kata Darmawan, di antaranya mampu meningkatkan kebasaan (pH) tanah, mencegah abrasi di daerah pesisir pantai, menjadi pupuk tanaman, bahan campuran beton, bahan pengeras jalan, hingga pembuatan batako yang kini digunakan untuk pembangunan gardu distribusi.

Tercatat, pemanfaatan FABA PLN Group terus mengalami peningkatan sejak FABA ditetapkan sebagai Limbah Non-B3, pemanfaatan tertinggi terjadi pada tahun 2023 sebesar 3,716 jt ton atau 123% dari produksi FABA 2023, sehingga dapat mengurangi jumlah FABA yang tersimpan di ashyard.

Pemanfaatan FABA mengacu pada Dokumen Rincian Teknis yang terintegrasi dalam Persetujuan Lingkungan PLTU. Darmawan juga menyampaikan bahwa FABA kini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas dan pihaknya membuka kesempatan kepada semua kalangan yang ingin memanfaatkan FABA menjadi produk bernilai guna tinggi baik sebagai campuran dalam industri konstruksi maupun infrastruktur.

“PLN terbuka kepada masyarakat jika ingin berpartisipasi dalam memanfaatkan FABA. FABA merupakan material yang aman sehingga dapat diolah dan memberikan banyak manfaat,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS