Adidas, perusahaan sepatu dan perlengkapan olahraga berencana berinvestasi secara besar-besaran untuk marketing, termasuk produk dan merek sehingga mendorong penjualan. Pasalnya, perusahaan asal Jerman itu ingin merombak bisnis dan mendorong pertumbuhan dalam jangka panjang.
Dilansir dari Marketing Week, Senin (6/5/2024), Bjorn Gulden, CEO Adidas memastikan bisnis perusahaan telah pulih pada kuartal I tahun 2024 yang sebelumnya sempat merugi untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga dekade.
“Kami tahu bahwa kami tidak sebaik yang seharusnya,” kata dia.
BACA JUGA: Suka dengan Baby Reindeer? Ini 4 Serial Serupa Bertema Stalker
Adidas meningkatkan pendapatan sebesar 8% dalam kuartal I tahun 2024. Gulden mengatakan salah satu alasan terbesar pertumbuhan ini adalah fakta bahwa perusahaan terus berinvestasi besar-besaran atau sekitar 12% dari total pengeluaran dalam marketing.
Perusahaan menginvestasikan 657 juta euro untuk marketing dan gerai penjualan pada kuartal I 2024, meningkat hingga 9%. Kebijakan ini akan terus dilanjutkan dan menambah modal investasi pada tahun mendatang demi menciptakan momentum.
Sebagai bagian dari upaya itu, Adidas meluncurkan kampanye “Originals” pada bulan September 2023 lalu yang diikuti dengan “You Got This” di Super Bowl. Kampanye ini menggantikan “Impossible is Nothing” sebagai tagline-nya.
BACA JUGA: Perbankan Selektif Rekrut Bankir Muda untuk Dukung Digitalisasi
“Saat kami melihat ke seluruh dunia, kami memiliki frame global yang memfasilitasi konten lokal, baik di area gaya hidup maupun olahraga. Kami sangat senang dengan tampilan Adidas yang baru,” ujar Gulden.
Dia menambahkan peningkatan “brand heat” yang dihasilkan dan eskalasi penjualan mendukung bisnis dalam membangun hubungan yang lebih baik dengan para mitra ritel. Gulden menyatakan hal ini juga memberi waktu untuk terus berinvestasi dalam menjadikan Adidas sebagai merek serta perusahaan yang lebih baik.
Dengan investasi yang berkelanjutan ini, Gulden berharap Adidas akan menjadi lebih baik dan sehat pada tahun 2026.
BACA JUGA: Buka Gerai di Lippo Mall Puri, PUMA Rayakan Kembalinya Palermo
Fokus Jangka Panjang
Adidas secara khusus berfokus untuk mendorong pertumbuhan dalam jangka panjang karena ingin membalikkan keuntungan bisnis. Gulden menilai raksasa pakaian olahraga ini tidak akan mencoba mengoptimalkan keuntungan jangka pendek.
Gulden sebelumnya mengakui bahwa Adidas terlalu bergantung pada diskon, dan kebijakan tersebut terus dikurangi fokusnya selama kuartal pertama. Hal ini menyebabkan peningkatan dua digit dalam penjualan di harga normal di channel-nya sendiri selama periode tersebut.
Adidas juga telah mengurangi tingkat stok sebesar 22% dibandingkan dengan tahun lalu, atau setara 1,2 miliar euro, yang mendukung pertumbuhan bisnis. Adidas mengalami tantangan dengan adanya penghentian lini produksi Yeezy setelah menghentikan kerja sama dengan rapper Kanye West karena pernyataan antisemit.
BACA JUGA: Play ‘N’ Learn Ekspansikan Bisnis ke Mal Ciputra Cibubur
Dari stok Yeezy yang masih tersisa, Adidas membukukan pendapatan sebesar 150 juta euro selama kuartal I tahun 2024. Mereka berencana melanjutkan penjualan stok Yeezy dan berharap penjualan 200 juta euro selama tiga kuartal berikutnya.
Secara keseluruhan, laba operasional perusahaan meningkat menjadi 336 juta euro, naik 458,4% dari 60 juta euro dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini mencerminkan margin operasi sebesar 6,2% dibandingkan 1,1% pada tahun 2023.
Editor: Ranto Rajagukguk