Ekonomi digital telah menjadi salah satu penyangga perekonomian Indonesia. Memahami makin pentingnya kontribusi ekonomi digital, Lazada Indonesia menggelar Indonesia Digital Economy Conference (IDEC) 2022.
“Transformasi ekonomi digital ini harus bisa diadopsi oleh para penjual UKM karena dunia digital turut membawa perubahan yang begitu cepat. Transformasi ini bisa dipercepat dengan dua kunci, yakni kerja sama dan kolaborasi. Demi tercapainya inklusi digital, saya bersama Kemendag selalu siap dan mendukung penuh kolaborasi dan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam siaran persnya, Rabu (30/11/2022).
BACA JUGA: Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi, Kewirausahaan Digital Jadi Kunci
Laporan e-Conomy SEA 2022 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Co. memprediksi ekonomi digital Indonesia mencapai Gross Merchandise Value (GMV) senilai US$ 130 miliar pada 2025. IDEC merupakan salah satu upaya Lazada untuk berdiskusi dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan strategis dalam mengatasi tantangan dan mempercepat transformasi ekonomi digital di Indonesia.
“Transformasi digital sejak lama menjadi strategi kunci di Lazada, sejalan dengan misi kami untuk mempercepat kemajuan di Asia Tenggara melalui perdagangan dan teknologi. Ekosistem ekonomi digital di Lazada menawarkan infrastruktur, layanan dan peluang ekonomi melalui berbagai inisiatif khusus untuk Indonesia, yang dijalankan melalui kolaborasi dengan pemangku kepentingan strategis, seperti Gerakan AKAR Digital Indonesia. Banyak dampak positif yang dihasilkan dari kerja sama ini, karena itulah kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan berkontribusi aktif mengembangkan ekosistem ekonomi digital Indonesia demi bersama-sama mewujudkan masa depan Indonesia yang berkelanjutan,” ujar Chief Business Officer Lazada Group, James Chang.
BACA JUGA: Mengapa Transformasi Digital di Indonesia Penuh Tantangan?
Pengembangan ekonomi digital bergantung pada banyak aspek, mulai dari kesediaan infrastruktur dan teknologi, hingga kesiapan dan peran aktif masyarakat termasuk dalam kemampuan adopsi teknologi dan inovasi. Namun, yang terutama, kolaborasi seluruh elemen, mulai dari pemerintah, industri, hingga organisasi dan akademisi dibutuhkan untuk memastikan seluruh upaya dilakukan sejalan dan beriringan.
Editor: Ranto Rajagukguk