Dorong Transisi Energi, Bank Mandiri Aktif dalam Perdagangan Karbon Internasional

BMRI
Ilustrasi kantor Bank Mandiri. (FOTO: Bank Mandiri)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terus aktif dalam melakukan perdagangan karbon internasional. Langkah ini dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) 2060.

Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri menjelaskan sebagai wujud dukungan konkret, Bank Mandiri membeli 5.000 tCO₂e kredit karbon yang dihasilkan dari proyek Conversion of Single Cycle to Combined Cycle on Power Plant.

BACA JUGA: Terapkan Operational Exellence, Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 55,8 Triliun

Proyek ini bertujuan meningkatkan efisiensi pembangkit listrik dengan mengonversi sistem pembangkit siklus tunggal (PLTG) menjadi siklus gabungan (PLTGU). Teknologi ini memungkinkan pemanfaatan kembali panas yang tidak terpakai untuk menghasilkan uap tambahan, sehingga meningkatkan produksi listrik sekaligus mengurangi intensitas emisi per kWh.

Berlokasi di Segarajaya, Bekasi, Jawa Barat, proyek ini telah divalidasi dan diverifikasi oleh pihak ketiga, memastikan keandalan dan kredibilitasnya dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon.

BACA JUGA: Naik 60%, Transaksi Remitansi Bank Mandiri Capai Rp 2 Triliun Tahun 2024

“Ini merupakan bentuk nyata komitmen Bank Mandiri terhadap keberlanjutan,” kata Darmawan melalui keterangan resmi, Senin (10/2/2025).

Menurutnya, dukungan ini juga sejalan dengan inisiatif pemerintah untuk melibatkan lebih banyak entitas internasional dalam perdagangan karbon melalui IDXCarbon. Hal itu sehubungan dengan diterimanya sertifikat dari IDXCarbon atas kontribusi aktif Bank Mandiri dalam peluncuran platform Perdagangan Karbon Internasional Indonesia.

“Langkah ini tidak hanya mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon, tetapi juga memanfaatkan teknologi terbarukan yang diakui secara global,” ujarnya.

Bank berkode emiten BMRI berharap keterlibatan Bank Mandiri dalam inisiatif ini dapat memberikan dampak nyata bagi percepatan target emisi karbon Indonesia sekaligus memperkuat posisi perusahaan sebagai pelopor dalam perbankan berkelanjutan.

“Dalam menjalankan strategi bisnis, kami terus memperkuat komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan dengan mengedepankan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG),” kata Darmawan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS