DPLK BNI Genjot Literasi Finansial Purna Tugas Lewat Secara Omni
Untuk meraih masa pensiun yang nyaman dan aman, orang butuh perencanaan keuangan yang tepat. Individu harus berpikir mengenai target pensiun dan upaya mencapainya. Misalnya, mulai dengan menabung atau berinvestasi. Hal inilah yang sering tak terpikirkan oleh para pekerja.
Sebab itu, Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI) terus berusaha mengedukasi nasabah maupun calon nasabah terkait dengan perencanaan keuangan. Literasi yang dilakukan DPLK BNI bahkan terbentuk menjadi dua.
Pertama, literasi besaran yang meliputi kondisi nasional seperti mengedukasi masyarakat luas pada hari pelanggan atau kemerdekaan. Kedua, literasi yang dilakukan setiap relationship manager (RM) DPLK BNI kepada masing-masing nasabahnya untuk perencanaan keuangan di masa depan.
Namun, sejak kehadiran pandemi di Tanah Air, DPLK BNI harus menghadapi tantangan, yaitu keterbatasan kegiatan tatap muka. Meski sempat bertahan dengan tetap fokus pada offline, DPLK BNI kemudian berinovasi dengan cepat untuk membangun literasi nasabah secara online.
“Kami melihat perubahan atau pergeseran kebutuhan dari nasabah. Karena itu, kami bergerak ke ranah digital. Kami bekerja sama dengan stasiun televisi. Kami juga memanfaatkan saluran online seperti YouTube dan menggelar webinar untuk mengedukasi soal perencanaan keuangan yang dikelola oleh BNI,” tutur I Wayan Sridana, Pgs Pemimpin Kelompok Pengembangan Bisnis DPLK BNI.
Wayan mengatakan tantangannya adalah meningkatkan kesadaran nasabah mengenai perencanaan keuangan tersebut. Namun, pandemi menjadi momentum edukasi ini. Banyak masyarakat mulai menyadari pentingnya perencanaan keuangan. Berangkat dari kondisi ini, DPLK BNI menggelar banyak webinar bertemakan bisnis.
Bagi mereka yang ingin pensiun lebih awal dan berwirausaha, maka sedari dini harus menyiapkan modal usaha. Pada titik inilah DPLK BNI dapat memperkenalkan layanan mereka, yakni BNI Simponi untuk perencanaan di masa depan.
BNI Simponi merupakan layanan program pensiun yang diselenggarakan DPLK BNI sejak tahun 1994. Masyarakat dari seluruh lapisan dan ragam profesi dapat mengikuti program ini untuk mempersiapkan kesejahteraan ketika sudah masuk dalam masa purna tugas.
Meski begitu, Wayan mengakui banyak tantangan dalam menggarap kanal digital. Namun, keterbatasan yang ada tidak lantas membuat DPLK BNI berhenti, tetapi justru mendorong inovasi. “Masuk ke platform digital memang menjadi salah satu tantangan. Di sisi lain, sudah kami pikirkan pengembangannya sejak lama. Hal itu kami wujudkan dalam Simponi Mobile yang sudah hadir sebelum pandemi,” pungkas Wayan.
Upaya literasi yang dilakukan DPLK BNI sejalan dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai kewajiban edukasi terkait perencanaan keuangan. Hingga Juni 2021, DPLK BNI telah melakukan sembilan kali kegiatan terkait hal tersebut. Menyesuaikan situasi yang ada saat ini, DPLK BNI menggelar webinar yang ditujukan kepada nasabah exisiting serta calon nasabah.