Dubai: Ambisi Menjadi Terbesar, Terluas, Tertinggi (2)

marketeers article

Dubai memang kaya. Namun, siapa sangka jika gelar sebagai salah satu kota termahal itu memiliki dampak marketing yang sangat kuat. Mastercard’s Global Destination Cities Index 2018 menyebutkan, jumlah kunjungan wisman ke Dubai hanya kalah dari Bangkok, London, dan Paris.

Namun, jika dihitung dari jumlah pengeluaran, Dubai menempati urutan pertama selama tiga tahun berturut-turut. Wisman menghabiskan uang sebesar US$ 29,7 miliar pada 2017, atau sekitar US$ 537 per orang. Lebih tinggi dibandingkan Mekkah, London, Singapura, atau Bangkok.

Seperti kita ketahui, banyak kabar beredar bahwa kita bisa menjumpai supercar seperti Lamborghini, Ferrari, Bugatti di Dubai. Bahkan, konon, mobil polisi di Dubai banyak yang menggunakan supercar. Hal itu memang tidak salah. Namun, juga tidak sepenuhnya benar. Pada hari kerja, supercar tidak jamak terlihat. Lain halnya dengan akhir pekan. Namun, itu pun hanya berada di tempat seperti hotel bintang lima. Oh ya, hari kerja di Dubai berbeda dengan Indonesia. Di sana, hari kerja berlangsung pada hari Minggu hingga Kamis. Sedangkan akhir pekan adalah Jumat dan Sabtu.

Selain getol memasarkan tempat wisata unik, Dubai selalu serius dalam membuat sesuatu. Selain airport dan pelabuhan raksasa, Dubai juga menjadi tempat di mana gedung tertinggi berada. Dia adalah Burj Khalifa atau Khalifa Tower yang memiliki tinggi 829,8 meter. Gedung yang memiliki 154 lantai itu memiliki 57 lift dan elevator. Lantai 124 dan 125 meenjadi tempat di mana pengunjung bisa melihat Dubai dari atas. Tiketnya berkisar Rp 570.000 per orang.

Tak hanya tertinggi, Dubai juga merupakan salah satu pemilik mal terbesar di dunia. Total area ritel di Dubai Mal mencapai 502.000 m2, yang terdiri dari empat lantai, 1.200 toko, dan 14.000 parkir mobil. Dengan luas itu, maka Dubai Mal kurang lebih setara dengan 8,3 kali Mal Kota Kasablanka. Ritel raksasa ini pula yang menjadikan Dubai sebagai tempat belanja wisman. Merek-merek internasional dan mewah yang biasa ada di Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Mal Pondok Indah pun hadir di Dubai Mal. Namun, untuk produk yang sama, harga di Dubai sekitar 10%-20% lebih mahal ketimbang Indonesia.

Gedung tertinggi dan mal besar itu menunjukkan era Dubai Baru. Di area Dubai mal terdapat pula Dubai Aquarium & Underwater Zoo, salah satu akuarium terbesar di dunia; Dubai Ice Rink yang merupakan sarana ice skating indoor terbesar di dunia; Dubai Fountain; yang merupakan air mancur terbesar di dunia.

Begitu pula untuk urusan hotel. Dubai terbilang mampu menarik jaringan hotel terbaik di dunia untuk berinvestasi. Sebut saja nama besar seperti  Hilton, Armani, The Fairmont, Waldorf Astoria, dan lainnya. Bahkan, Palazzo Versace memiliki jaringan di Dubai. Asal tahu saja, Palazzo Versace hanya memiliki dua hotel di dunia ini. Yaitu di Gold Coast Queensland Australia dan Dubai.

Dubai juga memiliki hotel supermewah Burj Al Arab, yang berlokasi di Pantai Jumeirah, sebuah pantai buatan. Bahkan, hotel tertinggi ketiga di dunia ini kerap diklaim sebagai hotel bintang tujuh. Pada tahun 2005, Petenis Roger Federer dan Andre Agassi pernah berlatih tanding di bagian helipad hotel itu. Setelahnya, hotel milik Jumeirah International itu mengajak Tiger Woods untuk bermain golf di tempat yang sama. Strategi marketing itulah yang membuat Burj Al Arab lebih dikenal di dunia.

 

Bersambung…

Related