DuckDuckGo Diblokir di Indonesia, Disalahgunakan?

marketeers article
Ilustrasi. (123rf.com)

DuckDuckGo (DDG) adalah mesin pencari yang berkembang pesat karena komitmennya terhadap privasi pengguna. Meski populer di Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lainnya, aplikasi ini justru diblokir di Indonesia karena dianggap memfasilitasi konten yang melanggar hukum, seperti pornografi dan judi online.

Dilansir dari The Verge, ketegangan antara kebutuhan privasi pengguna dan regulasi konten menjadi topik hangat di era digital saat ini. DuckDuckGo hadir sebagai alternatif bagi pengguna internet yang khawatir tentang privasi dan keamanan data.

BACA JUGA: Persija Jakarta vs PSM Makassar, Mesin Gol Ga Jalan dan harus Puas Main Imbang 1-1

Berbeda dengan mesin pencari populer lainnya, seperti Google, DDG tidak melacak riwayat pencarian atau mengumpulkan data pribadi pengguna. Dengan tidak adanya personalisasi berdasarkan riwayat pengguna, DDG menjamin hasil pencarian yang netral dan sama bagi semua orang.

Komitmen ini membuat DuckDuckGo menarik bagi pengguna yang ingin menjaga aktivitas online mereka tetap privat, terutama di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang privasi di dunia maya. Didirikan pada 2008 oleh Gabriel Weinberg, DDG mengalami pertumbuhan signifikan.

BACA JUGA: Media Sosial Jadi Mesin Pencari Baru, Brand Harus Peka

Pada tahun 2023, DDG melayani hampir 100 juta pencarian harian. Pertumbuhan ini sebagian didorong oleh kolaborasi dengan browser, seperti Firefox dan Safari, serta ketersediaan di Android dan iOS.

Meskipun mesin pencari ini dianggap sebagai alternatif yang aman dan bebas pelacakan, hasil pencariannya tidak selalu seakurat Google, terutama untuk pencarian lokal atau pencarian dengan konteks spesifik. Namun, pada Januari 2024, Indonesia mengambil langkah drastis dengan memblokir akses ke DuckDuckGo, bersama dengan hampir 600.000 situs lainnya yang dianggap sebagai sumber konten ilegal seperti pornografi dan judi online.

Pemblokiran ini adalah kebijakan negara yang ketat terhadap konten daring dan meningkatnya permintaan pengguna akan privasi dan keamanan digital. DuckDuckGo, yang selama ini dihargai karena menjaga privasi pengguna, justru dianggap sebagai ancaman di Indonesia karena potensi penyalahgunaan kontennya.

Dengan demikian, DuckDuckGo menawarkan solusi bagi pengguna yang mengutamakan privasi dengan memberikan hasil pencarian netral tanpa pelacakan data pribadi. Meskipun popularitasnya meningkat, terutama di negara-negara yang menghargai privasi digital, mesin pencari ini menghadapi tantangan di Indonesia akibat kebijakan ketat pemerintah terkait konten ilegal.

Di satu sisi, DDG adalah inovasi dalam dunia pencarian daring. Namun, di sisi lain, ia harus menghadapi batasan dan regulasi di berbagai negara.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS