Penyelenggaraan Indonesia Digital Society Award (IDSA) 2015 yang diselenggarakan pada hari pertama perhelatan Jakarta Marketing Week diikuti oleh berbagai kota dan kabupaten. Kompetisi antara daerah ini dijadikan sebagai ajang pembuktian dalam bidang pemanfaatan teknologi, informasi, dan teknologi (TIK). Salah satu kabupaten yang berpartisipasi dalam IDSA 2015 adalah kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Syafirman Aziz, Sekretaris Daerah Kabupaten Agem yang mewakili bupati Indra Catri memaparkan bahwa saat ini Kabupaten Agam telah memanfaatkan TIK di berbagai sektor, baik itu sektor pemerintahan, pendidikan, kependudukan, dan kesehatan. “Untuk memberikan layanan prima, kami memiliki beberapa langkah untuk mewujudkannya. Pertama, kami terus melengkapi infrastruktur yang ada terkait pemanfaatan teknologi. Kedua, kami telah menyerahkan 32 kewenangan pelayanan umun ke kecamatan sehingga kami semakin mendekati masyarakat yang kami layani,” kata Syafirman saat presentasi IDSA 2015 dalam Jakarta Marketing Week di Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (6/5/2015).
Melalui pemanfaatan TIK yang juga turut mendapat dukungan dari Telkom, lanjut Syafirman, pelayanan pemerintah semakin cepat, tepat, akurat, paperless, dan hemat. Hal ini sudah diimplementasikan dengan dibangunnya SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Network dan server-server aplikasi. Dengan demikian, antar-SKPD menjadi terintegrasi sehingga hanya melalui satu pintu saja.
Selain itu, Kabupaten Agam memiliki Agam Media Center yang menginformasikan aktivitas pemerintahan termasuk upaya mereka membangkitkan UKM yang terdiri dari 13.000 UKM. Selain media center, Kab. Agam telah memanfaatkan TIK dengan membuat beberapa situs online terkait pelayanan pemerintahan. Salah satunya PCare BPJS.
“Tujuan dibuat PCare BPJS agar pelayanan BPJS semakin lebih baik untuk masyarakat. Kami sudah memiliki data-data peserta BPJS di tingkat kecamatan. Data-data tersebut juga bisa diakses pada tingkat kabupaten. Kami harus memperkuat lini depan untuk memberikan pelayanan prima ke masyarakat karena kami sadar bahwa daerah kami begitu luas dan topografi kami beragam. Hal tersebut menjadi tantangan bagi kami,” pungkasnya.