Pada acara tahunan “Google For Indonesia” yang ke-tiga, Google mengumumkan berbagai produk dan kemitraan yang akan membantu warga Indonesia untuk “maju rame-rame” dalam ekonomi digital yang berkembang sangat pesat ini.
Produk-produk penting yang diluncurkan, seperti Jobs on Google Search yang membantu pencari kerja di Indonesia menemukan dan mengikuti posting lowongan pekerjaan yang relevan, Google Go yang merupakan aplikasi yang membantu pengguna menemukan konten-konten terbaik di internet, dan Asisten Google di WizPhone yang menjadi ponsel kelas menengah pertama buatan Indonesia yang sudah dilengkapi dengan Asisten Google.
Selain itu, Google juga mengembangkan program pelatihan digital dan platform-platformnya untuk membantu pengembang aplikasi, usaha kecil, dan pengusaha perempuan di Indonesia terus maju. Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia, mengumumkan bahwa Google sudah melatih 110 ribu pengembang sejak tahun 2016.
“Dengan lebih dari 50% populasinya memiliki akses internet, ekonomi digital yang berkembang pesat, dan bangkitnya startup Indonesia, negara ini sedang berancang-ancang untuk menjadi kekuatan digital yang besar. Di Google, kami bangga bisa menjadi bagian dari transformasi digital Indonesia,” ujar Randy.
Ada empat cara, menurut Randy, yang ditempuh Google Indonesia untuk ikut mendukung pembangunan ekonomi digital. Pertama, selalu melakukan adaptasi kontinu dengan menambah fitur-fitur pada produk Google. Kedua, meningkatkan kualitas konten. Ketiga, menyediakan akses informasi dan internet itu sendiri.
Ketiganya sudah dan sedang dikembangkan Google Indonesia. Terkait akses, Google menghadirkan produk-produk yang gampang diakses oleh masyarakat di wilayah yang berjaringan lemah. Produknya berupa Google Go, YouTube Go, dan sebagainya. Terkait edukasi, Google Indonesia rajin menyambangi dan berkolaborasi dengan kampus-kampus, UMKM, hingga para pencipta konten.
“Indonesia sangat berpotensi kuat dalam mengembangkan ekonomi digitalnya. Indonesia saat ini boleh dibilang sedang ancang-ancang menjadi engara ekonomi digital besar,” kata Randy.