Upaya pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) terus ditingkatkan oleh PT PLN (Persero) melalui layanan sertifikat energi terbarukan (renewable energy certificate atau REC). Kali ini, sepuluh mitra pabrik H&M Group secara bersamaan menandatangani jual-beli REC dengan PLN.
Dilansir dari laman resmi PLN, kerja sama ini menjadi kolaborasi PLN dengan para pelaku industri dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Hal ini selaras dengan komitmen Indonesia sebagai tuan rumah G20 untuk menekan emisi karbon dunia.
Melalui REC, PLN memastikan bahwa energi yang digunakan pelanggan akan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT dan telah diaudit oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, USA.
“Kami sangat menyambut baik komitmen H&M untuk mendorong penggunaan energi terbarukan melalui Renewable Energy Certificate. Dan tentunya mengapresiasi keikutsertaan dari 10 mitra pabrik H&M yang pada hari ini hadir menandatangani perjanjian pembelian REC,” kata Executive Vice President Retail PLN Regional Jawa Madura Bali, Abdul Farid.
Sebagai salah satu inovasi produk hijau PLN, REC membantu pelanggan dalam mendapatkan bukti resmi atas penggunaan EBT yang transparan, akuntabel serta diakui secara internasional tanpa harus berinvestasi untuk pembangunan infrastruktur.
PLN menghadirkan opsi pengadaan di dalam REC guna mencapai target 100% dalam penggunaan energi terbarukan. Cara pengadaan atau pembeliannya pun relatif mudah, yakni hanya dengan mendaftar ke web dan menunggu dihubungi Account Executive PLN untuk verifikasi kebutuhan REC. Sertifikat REC akan dikirim melalui email yang terdaftar setelah pembayaran.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat Agung Nugraha menerangkan bahwa sepuluh mitra pabrik H&M akan menggunakan sekitar 60.000 MWh listrik berbasis EBT hingga 2026 melalui REC.
“Semoga semakin banyak factory partners H&M yang akan bergabung bersama PLN. Upaya ini sebagai bentuk upaya kolektif kami dalam mendukung transisi energi berkelanjutan yang lebih bersih,” tutur Agung.
Country Manager H&M Group Production Office Indonesia Frank Blin Gonsalves turut menyatakan bahwa perusahaannya berkomitmen dalam mengatasi perubahan iklim. Kemitraan pabrik H&M Group dan PLN melalui REC adalah langkah penting mewujudkan tujuan perusahaan sekaligus mendukung agenda Indonesia Net Zero Emission pada 2060.
“H&M Group terus bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan mitra bisnis kami untuk memberikan solusi baru serta mendorong penggunaan sumber listrik berbasis EBT dalam rantai pasok kami,” imbuh Gonsalves.
Sepuluh mitra pabrik H&M Group yang dimaksud antara lain PT C-Site Texpia, PT Minu Garment Sukses, PT Dreamwear, PT Kahatex, PT Panasia Jaya Abadi, PT Busana Indah Global, PT Royal Puspita, PT Doosan Jaya Sukabumi, PT Doosan Dunia Busana, dan PT Kreasi Garment Cirebon.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz