PT PLN (Persero) telah merampungkan pembangunan dua infrastruktur ketenagalistrikan tegangan tinggi untuk mendukung kelistrikan di wilayah Jakarta dan Banten. Dua infrastruktur itu mayoritasnya menggunakan bahan baku domestik dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 96,7%.
Hal itu ditandai dengan pemberian tegangan pada Gardu Induk Digital (GID) 150 kV Teluk Naga II dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Teluk Naga II-Incomer (Teluk Naga-PLTU Lontar) yang berada di Kabupaten Tangerang.
BACA JUGA: PLN Icon Plus Kembangkan Layanan Kendaraan Listrik di PLN Mobile
“Proyek ini hadir untuk menjawab kebutuhan kelistrikan pada kawasan terpadu di PIK dan sekitarnya, seperti perumahan, apartemen, mal dan fasilitas lainnya pada kawasan Pantai Indah Kapuk 2, Dadap, Teluknaga dan sekitarnya,” kata Octavianus Padudung, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) dalam keterangannya di Jakarta, Senin (28/11/2022).
Pemberian tegangan (energize) berhasil dilangsungkan secara bertahap pada tanggal 7 November 2022 pukul 01.11 WIB pada GID 150 kV Teluk Naga II. Kemudian, Sirkit 1 SUTT 150 kV Teluk Naga-Incomer (Teluk Naga-PLTU Lontar), dilanjutkan dengan energize sirkit 2 pada 15 November 2022.
BACA JUGA: PLN Gandeng KS-Pertamina Dorong TKDN Industri Trafo
Octavianus menjelaskan keberhasilan energize pada kedua proyek ini akan memenuhi kebutuhan pasokan listrik di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Pasalnya, sebelumnya pasokan listrik berasal dari trafo pada Gardu Induk Teluk Naga lama yang saat ini bebannya sudah melebihi kapasitas.
GID Teluk Naga II dibangun di atas lahan Pantai Indah Kapuk 2 dengan menggunakan teknik spun pile dalam pembangunan fondasinya. Di dalam pembangunan proyek ini, PLN turut memperhitungkan aspek TKDN.
“Pada proyek GID 150 kV Teluk Naga II, komponen TKDN mencapai 64%, sedangkan SUTT 150 kV Teluk Naga II-Inc. (Teluk Naga-PLTU Lontar) komponen TKDN-nya mencapai 96,7%,” ujar Octavianus.
Pembangunan GID 150 kV Teluk Naga II yang berlokasi di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten ini merupakan GID kedua yang dibangun oleh PLN UIP JBB dengan menggunakan teknologi terbaru. Octavianus menjelaskan perbedaan Gardu Induk (GI) Konvensional dan GID ini terletak pada sistem kontrol switchyard serta penggunaan teknologi fiber optic untuk kontrol peralatan.
Selain itu, di satu sisi dengan adanya sistem pengoperasian yang bersifat remote akan meningkatkan keamanan dari instalasi tersebut, serta mengurangi potensi kecelakaan kerja seperti sengatan listrik (electrical shock) karena aspek kesehatan dan keamanan ketenagalistrikan bisa dikontrol dengan maksimal.
Di sisi lain, SUTT 150 kV Teluk Naga II-Inc. (Teluk Naga-PLTU Lontar) dibangun dengan memotong jalur eksisting SUTT 150 kV PLTU Lontar-Teluk Naga, yang terbentang dari Desa Pangkalan, Teluknaga sampai dengan Desa Salembaran Jaya, Kosambi, Kabupaten Tangerang.
“Untuk mempercepat pengadaan material, pembangunan transmisi ini memanfaatkan material PDP berupa 4 set tower tipe lattice 4 sirkit. Lahan yang tersedia untuk tapak tower berupa tanah lunak sehingga transmisi ini dibangun dengan menggunakan pondasi borepile,” ucap Octavianus.
Ia menjelaskan terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi selama proses pembangunan SUTT 150 kV Teluk Naga II-Inc. (Teluk Naga-PLTU Lontar), di antaranya akses menuju lokasi pembangunan yang berupa rawa sehingga tidak dapat dilalui menggunakan kendaraan roda empat. Selain itu, tantangan yang dihadapi dari segi teknik adalah ketika mendesain tower ke gantry gardu induk yang memerlukan perhitungan yang lebih kompleks terkait jarak bebas antar konduktor.
“Masyarakat akan mendapatkan listrik yang lebih andal dan minim gangguan karena pasokan ke gardu hubung pelanggan mempunyai back up dari GID 150 kV Teluk Naga II ini,” tutur Octavianus.