PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (IDX: SMGR) ikut berkomitmen mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui upaya dekarbonisasi dengan penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Hal itu juga sebagai wujud partisipasi dan respons perusahaan terhadap perubahan iklim yang menjadi salah satu isu utama dalam agenda Presidensi G20 Indonesia.
Vita Mahreyni, Corporate Secretary Semen Indonesia mengatakan lebih dari dua tahun masa pandemi, perseroan membuktikan resiliensi tak hanya dari capaian bisnis, tetapi juga operasional berkelanjutan yang menjadi daya saing perusahaan.
BACA JUGA: Dukung Transformasi, Semen Indonesia Genjot Kompetensi Talenta Digital
“Oleh karena itu, untuk mencapai target-target keberlanjutan, upaya-upaya ini membutuhkan investasi dan inovasi. Sebagai BUMN, Semen Indonesia telah ikut ambil bagian dalam upaya dekarbonisasi melalui sejumlah inisiatif sesuai misi dan sustainability strategy yang telah ditetapkan oleh perusahaan,” kata Vita dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (17/11/2022).
Dalam gelaran SOE International Conference di Bali, Oktober lalu, Menteri BUMN Erick Thohir juga menyampaikan perusahaan pelat merah memiliki peran sebagai penggerak perekonomian melalui inisiatif dan komitmen di bidang ESG. Untuk mendukung realisasi inisiatif-inisiatif ESG yang dicanangkan, Semen Indonesia telah mendapatkan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 4 November 2022 untuk melaksanakan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau right issue pada kuartal IV 2022 yang mana sebesar 60% dana hasil right issue akan dimanfaatkan untuk mendukung program ESG dan mencapai target-target keberlanjutan.
BACA JUGA: Semen Indonesia Ungkap Jumlah SDM Perempuan Capai 20%
Adapun program ESG yang menjadi fokus Semen Indonesia meliputi peningkatan fasilitas pemanfaatan bahan bakar alternatif untuk mengurangi bahan bakar konvensional tak terbarukan (batu bara), peningkatan fasilitas pemanfaatan bahan baku alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan baku tambang dan menggantikannya dengan limbah industrial B3 yang dapat didaur ulang atau recycle, serta fasilitas persiapan pengelolaan limbah ramah lingkungan.
“Semen Indonesia telah menyusun road map dekarbonisasi cakupan 1 yang menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 515 kg CO2/ton semen pada 2030. Untuk mencapai target tersebut, SIG berkomitmen untuk meningkatkan thermal substitution rate (TSR) hingga 20% dan mengurangi clinker factor menjadi 61% pada tahun 2030,” ujar Vita.
Hingga September 2022, Semen Indonesia berhasil menekan emisi karbon sebesar 2,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang dikontribusikan dari penurunan clinker factor sebesar 1%, dan peningkatan TSR sebesar 1,6%. Hal itu sejalan dengan komitmen BUMN dalam mendukung dan menerapkan transisi energi serta menjalankan prinsip keberlangsungan energi untuk masa depan.
Komitmen Semen Indonesia pada upaya dekarbonisasi juga tercermin dalam Sustainability Framework yang dirilis pada 14 Oktober 2022 lalu, yang menjadi acuan dukungan pendanaan untuk implementasi berbagai inisiatif keberlanjutan perusahaan. Hal ini sebagai langkah mendukung visi dan sustainability strategy perseroan untuk terus berinovasi menciptakan produk dan solusi dengan memperhatikan aspek keberlanjutan, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs 2030).