Dinas Perhubungan Bali melakukan uji coba DFSK Gelora E dalam rangka mendukung penuh sektor pariwisata yang berkelanjutan. Salah satu cara untuk menghadirkan sektor pariwisata yang berkelanjutan adalah pemanfaatan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional di lingkungan objek wisata.
Dinas Perhubungan Provinsi Bali mengambil langkah awal dengan memulai uji coba DFSK Gelora E di Kawasan Pura Besakih, yang merupakan salah satu ikon wisata dan kebudayaan Pulau Dewata Jumat (21/7/2023) lalu. Achmad Rofiqi, Marketing Head PT Sokonindo Automobile mengatakan DFSK senantiasa mendukung rencana-rencana pemerintah untuk menghadirkan lingkungan yang lebih hijau di berbagai sektor hidup.
“Kami menyambut baik uji coba DFSK Gelora E yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bali karena ini menjadi kesempatan baik bagi perusahaan dalam memperkenalkan manfaat-manfaat kendaraan listrik, khususnya DFSK Gelora E, lebih jauh lagi dalam mendukung sektor pariwisata yang berkelanjutan,” kata Rofiqi dalam keterangannya, Jumat (28/7/2023).
BACA JUGA: DFSK Super Cab, Solusi Kendaraan Niaga Fungsional untuk Bisnis
Dalam uji coba ini, DFSK menyediakan Gelora E model Mini Bus yang dicoba oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bali. DFSK Gelora E siap mendukung ekosistem pariwisata di Bali yang nyaman, efisien, dan ramah lingkungan sehingga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan di masa mendatang.
“Bali sebagai destinasi wisata bertaraf global perlu didukung dengan ekosistem yang berkelanjutan, termasuk dari aspek transportasi. Oleh sebab itu, kami mencoba DFSK Gelora E untuk melihat kesesuaian kendaraan listrik untuk mendukung pariwisata di Pulau Dewata,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta.
DFSK Gelora E memiliki dimensi 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT) yang memberikan kabin ekstra luas dan lapang. Kendaraan fungsional ini hadir ditawarkan dalam dua varian, yakni Minibus dan Blind Van, yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan usaha konsumen di Indonesia.
Model Minibus hadir dengan kapasitas tujuh penumpang dan cocok untuk digunakan sebagai kendaraan angkutan umum, travel, kendaraan shuttle, bahkan antar-jemput wisatawan dalam mendukung sektor pariwisata. Kemudian untuk model Blind Van didukung dengan panjang kabin mencapai 2,63 m dan area kargo mencapai 5 m3 dan cocok untuk kebutuhan logistik, katering, angkutan barang, dan operasional objek wisata.
BACA JUGA: Simulasi Perjalanan DFSK Gelora E, Biaya Cuma Rp 200 per Kilometer
Baterai DFSK Gelora E yang digunakan sudah menggunakan teknologi Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH, dan sanggup untuk menyuplai energi DFSK Gelora E sejauh 300 KM. Untuk pengisiannya didukung fast charging dengan pengisian daya 20-80% hanya membutuhkan waktu 80 menit.
DFSK Gelora E juga ditunjang dengan efisiensi energi yang tinggi dan mampu mengurangi biaya operasional yang ditimbulkan oleh penggunaan kendaraan. Konsumen cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp 200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.
Editor: Ranto Rajagukguk