Dukung UKM Naik Kelas, Phapros Salurkan Dana Kemitraan Rp 2,5 Miliar
PT Phapros Tbk, perusahaan farmasi di Indonesia menyalurkan dana kemitraan senilai Rp 2,5 miliar untuk 67 usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) hingga pencairan tahap tiga yang dilakukan di wilayah operasional pabrik Phapros di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/09/2023). Hal ini dilakukan sebagai komitmen perusahaan dalam pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
Ida Rahmi Kurniasih, Direktur Produksi Phapros berharap dana kemitraan yang disalurkan ini dapat berfungsi sebagai stimulus yang meningkatkan potensi pengembangan usaha mitra UKM. Dana yang dialokasikan perusahaan untuk UKM ini memang bertujuan untuk mendukung program ‘UMKM Naik Kelas’ dari Kimia Farma Group.
“Program ini fokus pada kurasi ulang mitra UKM, menilai kemauan mereka yang ingin belajar untuk kemajuan usahanya serta mengevaluasi produk unik dan kompetitif para mitra. Mitra yang terpilih nantinya akan mendapat pelatihan berkelanjutan, mulai dari teknik pemasaran, desain kemasan, hingga asistensi untuk mendapatkan sertifikat halal dari BPJPH Kementerian Agama RI,” ujar Ida.
BACA JUGA: Bersama Mandiri Sekuritas, Moxa Hadirkan Layanan Investasi Reksa Dana
Selain itu, Ida juga menekankan pentingnya pelaku UKM untuk beradaptasi di era digital. Hal ini bisa dimulai dari memanfaatkan digital marketing melalui platform media sosial atau e-commerce agar dapat menjangkau lebih banyak target pasar.
Di sisi lain, Eddy S Bramiyanto, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, mengungkapkan selama pandemi COVID-19 atau tiga tahun ke belakang, UKM-lah yang membantu perekonomian Jawa Tengah tetap bergerak. Saat itu, perekonomian Jawa Tengah mengalami pertumbuhan negatif sehingga pemerintah Daerah harus mencari cara agar roda perekonomian masyarakat tetap berputar.
“Pada akhirnya, kami mengalokasikan sebagian APBD untuk membantu pelaku UKM. Di tengah berbagai keterbatasan yang ada, kami juga sangat mengapresiasi kontribusi dan kolaborasi yang dilakukan oleh sektor BUMN, BUMD, dan swasta untuk mendukung kemajuan UKM, khususnya di Jawa Tengah. Dengan adanya kontribusi dari berbagai sektor tersebut, kini perekonomian Jawa Tengah bisa bangkit kembali,” ucapnya.
BACA JUGA: Mythic Protocol Raih Pendanaan US$ 6,5 Juta, Bangun Hiburan Kolaboratif Pertama di Dunia
Eddy juga berpesan agar dana bergulir yang dicairkan oleh Phapros bisa digunakan dengan sebaik-baiknya dan hanya untuk kepentingan usaha, bukan yang lain. Acara penyaluran dana kemitraan dari Phapros kemudian ditutup dengan sharing session bersama salah seorang mitra UKM, yaitu peternak lebah klanceng dan produsen lebah klanceng bernama Partono dari Jepara.
Ia telah memiliki pencapaian lebih dalam usahanya, yakni ikut serta dalam perhelatan KTT G20 di Indonesia pada tahun 2022. Proses untuk terpilih sebagai suvenir delegasi KTT G20 tidak mudah.
Produk harus dikurasi terlebih dahulu, dari kemasannya, hingga perizinan seperti PIRT dan sertifikat jaminan produk halal. Partono merupakan penggagas UKM Madu Klanceng di Jepara.
Dalam sharing session tersebut, ia menjelaskan bergabung menjadi mitra UKM binaan Phapros memiliki manfaat tersendiri untuknya.
“Saya tidak hanya memperoleh bantuan modal dan jejaring pasar saja. Bergabung di mitra binaan ini memungkinkan saya untuk merangkul lebih banyak peternak lebah madu klanceng,” tuturnya
Editor: Ranto Rajagukguk