Dulu Tentara Pegang Senjata, Sekarang Cangkul

MarketeersEditor
08 September 2015
Tak kecil peran tentara dalam pembangunan di wilayah perbatasan. Dulu, semenjak keamanan dikedepankan, senjata ada selalu ada di depan. Tetapi, semenjak kesejahteraan dikedepankan, cangkullah yang ada di depan. Hal ini disampaikan oleh Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko Forum Terbuka MarkPlus Center for Public Service di kantor MarkPlus, Jakarta, Selasa (8/9/2015).
“Sekarang, cangkul di depan dan senjata dikalungkan di belakang. Artinya, TNI sekarang bahu membahu turut untuk membangun daerah perbatasan bersama banyak pihak, khususnya warga di sana. Ini filosofi saya yang saya tularkan kepada seluruh anggota tentara selagi menjadi Panglima TNI,” kata Moeldoko.
Selain itu, sambung Moeldoko, TNI memiliki program TNI Mendengar. Moeldoko terus melakukan edukasi kepada anggota TNI untuk lebih mendengar keluh kesah warga.
Dulu, TNI sering melakukan pendekatan instruktif dan terkesan dengan rakyat seenaknya. Sekarang, itu tidak lagi bisa dilakukan. Termasuk sikap salah TNI dalam mengendalikan informasi – khususnya dengan orang-orang media, seperti merampas tustel dan sebagainya.
“Sekarang, informasi harus diberikan secara terbuka dan jujur. Tetapi, dalam kejujuran tetap perlu mengkomunikasikan hal-hal yang memang tidak perlu diberitakan,” kata Moeldoko.
Partisipasi TNI juga tidak hanya menyangkut soal pertanian atau pengolahan lahan. TNI juga aktif terlibat dalam pendidikan dan kesehatan. Moeldoko dalam kesempatan terpisah mengatakan pernah menarik 2.000 prajuritnya untuk dikirim ke Jakarta dalam rangka belajar kurikulum. Tujuannya, apa yang TNI ajarkan juga bukan pelajaran tradisional, tetapi yang tetap update sesuai kurikulum terbaru.
“Selain pendidikan, TNI juga berperan aktif dalam kesehatan dan berbagai pembangunan di sana. Ini peran TNI dalam proses pembangunan kesejahteraan di perbatasan,” katanya.