Industri e-commerce makin populer seiring dengan perkembangan teknologi yang mendukungnya. Perkembangan inilah yang kemudian terus mendorong industri ini terus maju dan menghasilkan keuntungan yang semakin besar.
Melihat perkembangan ini, Vaibhave Dabhade, pendiri dan CEO dari Anchanto memprediksi tren industri e-commerce di Indonesia tahun 2019. Anchanto merupakan pengembang SaaS (perangkat lunak berbentuk layanan) untuk teknologi e-commerce yang telah didirikan sejak tahun 2011.
Berfokus pada pengalaman pelanggan e-commerce melalui solusi digital, Anchanto sudah mengembangkan beberapa produk, seperti layanan manajemen logistik, pergudangan, katalog, dan sistem penjualan multikanal.
“Pasar eCommerce Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbukan sebesar 31, 3 % dan mencapai keuntungan hingga US$ 3.8 miliar (sekitar Rp 2,5 triliun),” ujar Vaibhave.
Menurut Vaibhave, prediksi angka tersebut dinilainya sebagai salah satu imbas dari potensi industri e-commerce yang sangat besar di Indonesia. Namun sayangnya, pontensi ini belum termaksimalkan. Vaibhave melihat hal ini dari komunitas penjual pengecer, UKM dan UKM mikro yang masih belum memiliki akses yang maksimal ke dalam sistem e-commerce. Padahal, UKM merupakan sektor yang menjanjikan bagi perekonomian Indonesia.
Vaibhave melanjutkan, pengoptimalan potensi ini bisa dilakukan dengan melakukan transformasi digital bagi para pelaku ekonomi kecil dan menengah. Penjual e-commerce juga perlu untuk mengadopsi platform teknologi yang lebih cerdas. Tidak hanya itu, sistem e-commerce ini juga perlu diadaptasikan kepada bisnis pergudangan untuk memenuhi kebutuhan pembeli daring yang berkembang pesat di Indonesia.
“Kami percaya, dengan memanfaatkan smart technology platform, seluruh bisnis akan meningkat dan turut berkontribusi besar terhadap ekosistem negara,” tutup Vaibhave.
Editor: Sigit Kurniawan