Editor Sampai Dilaporkan ke Polisi, Begini Ngerinya Film Saw X

marketeers article
Saw X (Foto: IMDB)

Ada cerita menarik di balik Saw X, film horor psikologis yang akan tayang di bioskop Indonesia mulai 11 Oktober 2023. Sang Editor, Steve Forner, sempat dilaporkan ke polisi oleh tetangganya karena dikira melakukan penyiksaan.

Hal itu diungkapkan Sutradara Kevin Greutert. Ia mengatakan laporan tersebut muncul karena si tetangga mendengar jeritan manusia dari rumah Forner. Saat itu, sang editor memang tengah menyunting adegan yang memperdengarkan teriakan.

Adegan yang dimaksud memperlihatkan korban dari John Kramer diteror dengan perangkap vakum mata. Di sini, korban dari Jigsaw diberi sebuah tugas yang jika tidak dilakukan, mereka berisiko kehilangan penglihatannya.

Para tetangga menelepon dan mengatakan bahwa seseorang disiksa sampai mati di sini,” ujar Greutert menirukan omongan petugas polisi kala itu, dikutip dari laman berita NME.com, Senin (9/10/2023).

BACA JUGA: Sinopsis Ghost Mansion, Film yang Pertemukan Lee Dong Ha dan Sojin

Kejadian tersebut sedikitnya menggambarkan betapa ngerinya film Saw X. Jeritan demi jeritan yang terdengar seperti sungguhan itu mampu membuat siapa pun yang mendengarnya merasa meringis.

Lantas, seperti apa sinopsisnya? Simak ulasannya berikut ini:

Kembalinya Teror Jigsaw

Saw X merupakan sekuel dari Saw musim pertama yang dirilis pada tahun 2004, sekaligus prekuel dari Saw II (2005). Film ini kembali menampilkan teror pembunuh berantai Jigsaw, dengan lebih mengeksplorasi permainan-permainan jebakan.

Kisahnya berangkat dari keinginan John Kremer alias Jigsaw untuk balas dendam kepada tenaga medis gadungan. Dendam ini tumbuh karena dirinya, yang tengah mengidap kanker, malah menjadi korban penipuan dan malpraktik.

Semuanya bermula ketika Kremer melakukan perjalanan ke Meksiko untuk menjalani sebuah prosedur medis yang berisiko dan eksperimental. Hal itu dilakukannya dengan harapan bisa mendapatkan obat mujarab untuk penyakit kankernya.

BACA JUGA: The Lost City of Z: Petualangan Mencari Kota yang Hilang

Namun, ternyata rangkaian tindakan medis itu adalah penipuan dan malpraktik belaka yang dilakukan oleh para tenaga medis bodong. Seluruh praktik operasi itu hanyalah modus untuk menipu kelompok-kelompok yang paling rentan.

Kremer lantas merasa para penjahat di meja operasi itu harus dihukum. Karena itulah, ia akhirnya kembali menjadi pembunuh berantai untuk membalikkan keadaan dan membalaskan dendamnya kepada para penipu itu dengan serangkaian jebakan licik lagi mengerikan.

Mereka disiksa dengan permainan seperti munculnya badut-badut berkepala hewan yang tak segan menyakiti mereka. Ia juga memiliki serangkaian cara untuk membuat organ tubuh para tenaga medis itu rusak dengan bahan-bahan kimia mematikan.

Lantas, bagaimana akhir dari aksi balas dendam ini? Saksikan kisah selengkapnya di bioskop mulai 11 Oktober 2023.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS