Efektivitas Kamera Thermal untuk Deteksi Dini Virus Corona

marketeers article
images of people in a thermal imager. Thermographic image of human face.

Salah satu perusahaan teknologi sekuriti Indonesia PT Professtama Teknik Cemerlang (Professtama) mendukung upaya pemerintah dan para pelaku bisnis untuk mencegah penyebaran COVID-19 melalui penggunaan kamera thermal.

Saat ini, Professtama menjadi distributor tunggal kamera thermal dari Korea Selatan, Jisung Protech. Dalam dua bulan terakhir merek ini mendapatkan peningkatan permintaan lebih dari 10 kali lipat setelah WHO merekomendasikan pengukuran suhu sebagai tahap awal deteksi COVID-19.

“Penggunaan kamera thermal di area publik lebih direkomendasikan dari pada termometer tembak. Karena, memiliki kontak lebih sedikit, akurasi lebih baik, dan minim human error. Baiknya selama pembatasan aktivitas di ruang publik 14-28 hari ke depan, berbagai area publik mulai memasang kamera thermal untuk meningkatkan keamanan masyarakat. Hal ini juga sekaligus menjadi antisipasi lonjakan aktivitas pada bulan Ramadan dan Idul Fitri,” tutur Ketua Umum Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia (ATISI) Sanny Suharli.

Presiden Direktur Professtama Irwandi Salim mengungkapkan bahwa meski penting, pengguna tidak dapat sembarang menggunakan kamera thermal. Ia pun menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan kamera thermal tepat sasaran dan efektif. Berikut tiga tips penggunaan kamera thermal yang dibagikan Professtama.

Pilih Kamera Thermal Dengan Tingkat Akurasi di Bawah 0,5°C

Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah pengguna memilih kamera thermal khusus untuk manusia, bukan industri. Karena, ada banyak jenis kamera thermal dan untuk manusia sendiri memiliki tingkat akurasi suhu sebesar 0,5°C dengan rentang temperatur 20-50°C. Kamera thermal industri berisiko melakukan kesalahan pengukuran suhu hingga 3°C dan membuat pengukura tidak valid.

Posisikan Kamera dengan Jarak Efektif

Kamera thermal memiliki sensor pengukur suhu dan semakin besar sensor maka semakin jauh pula kemampuan mengukur suhunya. Karenaya, pengguna harus memastikan posisi kamera berada dalam jarak yang efektif untuk pengukuran. Biasanya, dalam jarak 1-2 meter persegi kamera sudah bisa mengukur secara akurat.

Mendapatkan Layanan Pasca Pembelian dan Pelatihan Staf

Ada baiknya memilih merek yang memberikan layanan pasca pembelian dan pelatihan staf. Sehingga staf pengguna bisa mengoperasikan kamera dengan maksimal. Mulai dari pemasangan, pembatasan area, hingga pengaturan alarm. Kamera ini baik digunakan dalam ruangan dan terkoneksi dengan monitor dan CCTV.

Banyak hal lain yang perlu diperhatikan selain tiga poin di atas dalam penggunaan kamera thermal. Misalnya, bagaimana alarm berbunyi dan hanya bisa didengar oleh petugas. Selain itu, pengguna juga harus memastikan bagaimana tindak lanjut saat ada orang yang terdeteksi memiliki suhu tubuh tinggi di kamera.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related