“Kupas Bisnis ala Aviliani” Ungkap Beragam Kemampuan Penting UKM
Ekonom Aviliani bersama dengan platform podcast Inspigo tengah menyoroti berbagai persoalan yang dihadapi oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Perhatian keduanya ditorehkan ke dalam sebuah program baru bertajuk “Kupas Bisnis ala Aviliani.”
Perhatian kepada UKM sangat penting lantaran sektor ini memegang peranan penting di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM RI, jumlah UKM pada tahun 2021 telah mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,97% atau senilai Rp 8.572,89 triliun. Sementara itu, tenaga kerja yang terserap 97% dari total tenaga kerja pada tahun 2022 serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi.
Namun dari jumlah yang begitu besar belum banyak yang naik kelas, bahkan tidak berkembang. “Padahal di negara lain peran UKM cukup besar sebagai global value chain dan menjadi bagian besar devisa negara. Sebab itu, diperlukan peran seluruh stakeholder untuk berupaya menaikkan kelas dan menjadikan kemitraan serta membatu akses pasar bagi UKM dengan berbagai upaya,” ujar Ekonom Aviliani dalam laporan tertulisnya.
Beranjak dari latar belakang tersebut, Inspigo meluncurkan podcast show bertajuk “Kupas Bisnis ala Aviliani” season kedua. Inspigo atau yang disebut inspiration on the go menjadi media atau platform berupa aplikasi. Aplikasi ini menyediakan konten audio podcast yang menyajikan berbagai topik seputar pengetahuan, motivation dan skills.
“Tujuan dari podcast ini adalah agar banyak usaha bisa saling belajar satu dengan lainnya dan memotivasi orang jadi pebisnis dan kaum profesional. Dan, dapat memahami bagaimana mereka bekerja dengan memiliki jiwa pebisnis sehingga dapat membuat perusahaan untung,” ujar Aviliani.
Kupas bisnis ala Aviliani season dua terdiri dari lima episode mewawancarai lima UKM yang unik dengan skill-skill menarik yang bisa dipelajari oleh pendengar Inspigo untuk diterapkan di dunia kerja mereka.
Pada episode pertama, ada Eko Sulistyanto dengan Warung Tumannya yang unik. Yang menarik dari episode ini adalah lokasi bisnis yang tidak strategis tapi sukses menarik yang konsumen.
“Ada berbagai kemampuan yang bisa dipelajari pada episode ini yakni soal creativity. Bagaimana orang memanfaatkan media sosial sebagai media promosi dengan kekuatan narasi. Lalu ada originality ketika warung ini menawarkan menu makanan unik yang berasal dari resep warisan keluarga. Terakhir initiative yakni membuka peluang usaha untuk warga sekitar dengan mengajak mereka berjualan di sekitar Warung Tuman,” papar Dita Guritno, Co-founder & Chief of Content Inspigo.
Pada episode kedua akan ada Wahyuni dari Omocha Toys. Nantinya akan ada penjelasan apa saja keunikan Omocha Toys dan rahasia dalam menjalankan bisnis mainan anak edukatif selama 15 tahun serta tips cara bersaing di era serba digital. “Ada skill active learning yang bisa dipelajari yakni selalu belajar secara aktif untuk bisa relevan dengan zaman dan kebutuhan konsumen,” jelas Dita.
Ada inspirasi menarik juga dari Dominique Alexander pendiri startup Semaii di episode ketiga. Dominique yang berlatar belakang desain interior menjalankan bisnis pertanian (microgreens) dengan sistem teknologi Controlled Environment Agriculture (CEA). Ada skill Complex Problem Solving yang bisa dipelajari yakni mengatasi masalah yang sering dihadapi dalam dunia bisnis.
Lalu ada Technology Use untuk melihat dan memanfaatkan penggunaan teknologi untuk investasi di masa depan. Ada juga Monitoring & Control yang diperlukan oleh setiap bisnis agar bisa mengembangkan bisnisnya.
Sementara itu, ada Hendi RS dengan Westbike Messenger Service di episode keempat. Di episode ini akan dijelaskan bagaimana Hendi menjalankan bisnis jasa kurir yang ramah lingkungan dengan menggunakan sepeda sebagai alat transportasnya “Ada skill reasoning, problem solving dan ideation yang bisa dipelajar dari episode ini,” jelas Dita.
Di episode terakhir ada Jasmyne Oei dan Erin Zulviana dari Sepiring Indonesia. Di tengah jenis oleh-oleh yang hanya begitu-beitu saja, Sepiring Indonesia hadir dengan inovasi produk yang berbeda dari pada yang lainnya, salah satunya dalam bentuk piring. Ini tentunya akan menjadi inspirasi menarik bagi pelaku UKM
“Di tengah kondisi global yang belum membaik, pemerintah memberlakukan agar instansi pemerintah dan BUMN membeli produk UKM. Ini merupakan langkah positif untuk menggerakkan pasar domestik. Tinggal bagaimana pelaku UMKM terus meningkatkan mutu dan selalu berinovasi sehingga pasarnya semakin besar,” pungkas Aviliani.