Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 7% Jika Melek Teknologi

marketeers article
A businessman using a mobile phone to check stock market data.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diyakini Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bisa menembus 7% pada tahun 2030. Hal ini akan mengantarkan Indonesia ke dalam jajaran sepuluh negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Bukan tanpa usaha, tenaga kerja Indonesia harus mampu melek teknologi guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif.

Ketika seluruh tenaga kerja di sektor industri telah melek teknologi, ekonomi Indonesia diyakini Airlangga berpotensi meningkat 1%-2%, “hal ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 7% pada 2030 dengan didorong implementasi industri 4.0,” ujar Airlangga di Singapura, Jumat (21/09/2018).

Partisipasi dan produktivitas tenaga kerja industri menurut Airlangga mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, diperlukan penguasaan teknologi digital guna menghasilkan inovasi sehingga bisa berdaya saing tinggi.

Salah satu upaya untuk mendongkrak kompetensi SDM industri dilakukan melalui program pendidikan vokasi “link and match” antara industri dengan SMK. “Jadi, melalui program itu, lulusan SMK bisa langsung kerja sesuai kebutuhan era sekarang,” ujar Airlangga.

Pelaksanaan pendidikan vokasi tersebut telah menjangkau Pulau Jawa hingga Sumatera, dan akan dilanjutkan ke wilayah lain di seluruh Indonesia. Dari program ini, Kementerian Perindustrian mampu melibatkan 618 perusahaan dengan menggandeng 1.735 SMK.

Selain itu, kolaborasi dengan negara lain di bidang teknologi dan pendidikan juga menjadi solusi untuk mencapai target ini. Kolaborasi Indonesoa-Swiss dalam menggelar program Skill for Competitiveness (S4C) menjadi upaya pengembangan mutu politeknik.

“Tujuannya untuk meng-upgrade skill para mahasiswa agar siap menghadapi era digital. Misalnya melalui pendidikan koding atau artificial intelligence,” tuturnya. Airlangga meyakini, SDM terampil menjadi kunci penerapan Industri 4.0, apalagi Indonesia sedang menikmati bonus demografi hingga sepuluh tahun ke depan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS