Ekonomi Melemah, Cina Putuskan Potong Suku Bunga Acuan

marketeers article
Ilustrasi ekonomi Cina. (FOTO: 123rf)

Cina mengejutkan pasar dengan menurunkan suku bunga kebijakan jangka pendek dan suku bunga pinjaman acuan pada Senin (22/7/2024). Hal itu dilakukan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonominya.

Dilansir dari CNBC, Senin (22/7/2024), kebijakan itu dijalankan setelah Cina pada pekan lalu melaporkan data ekonomi kuartal II 2024 yang lebih lemah dari perkiraan. Realisasi itu juga membuat para petinggi otoritas Cina bertemu untuk rapat pleno.

BACA JUGA: Tahun 2024, Kelas Menengah Cina Makin Ogah Beli Barang Mewah 

Negara ini hampir mengalami deflasi dan menghadapi krisis properti yang berkepanjangan, utang yang melonjak, serta lemahnya sentimen konsumen dan bisnis. Ketegangan perdagangan juga meningkat karena para pemimpin global makin mewaspadai dominasi ekspor Cina.

People’s Bank of China (PBOC) memangkas seven-day reverse repo rate dari 1,8% menjadi 1,7%, sekaligus mengembangkan mekanisme operasi pasar terbuka. Suku bunga dasar pinjaman (LPR) satu tahun diturunkan menjadi 3,35% dari sebelumnya 3,45%, sementara suku bunga pinjaman lima tahun menjadi 3,85% dari 3,95%.

BACA JUGA: Kuartal II 2024, Ekonomi Cina Tumbuh Hanya 4,7%

“Pemangkasan hari ini adalah sebuah langkah yang tidak terduga. Kemungkinan disebabkan oleh perlambatan tajam pada momentum pertumbuhan pada kuartal kedua serta seruan untuk mencapai target pertumbuhan tahun ini,” kata Larry Hu, kepala ekonomi Cina di Macquarie.

Ju Wang, head of Greater China FX & rates strategy di BNP Paribas mengatakan peningkatan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memulai memangkas suku bunga juga memberikan ruang bagi PBOC untuk melakukan pelonggaran moneter.

Menyusul penurunan suku bunga, yuan Cina melemah ke level terendah dalam dua pekan terakhir di 7,2750 yuan per US$. Imbal hasil obligasi pemerintah Cina tercatat turun dengan tenor 10 tahun dan 30 tahun merosot sebanyak 3 basis poin, sebelum stabil di 2,24%dan 2,45%.

Obligasi berjangka 30 tahun Cina untuk pengiriman September 2024, CTLU4, naik sekitar 0,3% pada awal perdagangan, Senin (22/7/2024).  

“Fakta bahwa PBOC tidak menunggu The Fed untuk memangkas lebih dahulu menunjukkan bahwa pemerintah mengakui tekanan ke bawah pada ekonomi Cina,” kata Zhang Zhiwei, presiden dan kepala ekonomi di Pinpoint Asset Management.

Dia memperkirakan akan ada lebih banyak penurunan suku bunga di Cina setelah The Fed memasuki siklus penurunan suku bunga. Penurunan suku bunga Cina ditujukan untuk memperkuat penyesuaian demi mendukung perekonomian riil dengan lebih baik.

Pengumuman ini juga muncul setelah PBOC mengatakan akan merombak saluran transmisi kebijakan moneternya. Gubernur PBOC Pan Gongsheng mengatakan bulan lalu bahwa seven-day reverse repo rate digunakan sebagai suku bunga kebijakan utama.

“Ini juga merupakan cerminan dari perbaikan mekanisme suku bunga yang berorientasi pada pasar,” kata PBOC.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS