Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Holcim Indonesia yang digelar di Jakarta, Selasa (19/5/2015), Kent Carson selaku CFO Holcim Indonesia mengumumkan hasil kinerja kuartal pertama (tidak diaudit). Ia mengatakan saat ini industri semen di Indonesia sedang mengalami tantangan yang cukup berat.
“Industri semen secara keseluruhan mengalami tantangan berat dengan kondisi ekonomi yang terus menurun seperti sekarang ini. Terjadi juga kekosongan stimulus belanja fiskal yang diharapkan dapat meningkatkan pembangunan infrastruktur sejauh ini,” ujar Kent.
Ia menambahkan dalam waktu yang sama, persaingan juga meningkat secara signifikan dengan adanya pemain-pemain baru semen yang patut diperhitungkan. Hal ini menyebabkan kelebihan pasokan di tengah lonjakan biaya-biaya.
Menanggapi kondisi yang terjadi saat ini, Kent mengatakan perusahaan telah mempertimbangkan langkah-langkah untuk menurunkan biaya-biaya tidak tetap dan meningkatkan produktivitas. “Kami telah melakukan beberapa inisiatif pada tahun 2015 agar bisa mengoptimalkan operasional perusahaan dan memastikan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien,” ujar Kent.
Langkah-langkah ini, sambung Kent, juga akan membantu Holcim siap menghadapi masa depan di saat sektor konstruksi mendapatkan kembali momentumnya dari kegiatan infrastruktur. “Momentum ini datang dengan sangat dibutuhkannya kegiatan infrastruktur untuk realisasi rencana pembangunan utama pemerintah dan proyek-proyek perumahan dan properti komersial,” tutup Kent.