Ekonomi Pulih, Realisasi Investasi Semester I Naik 32%

marketeers article
Ilustrasi investasi, sumber gambar: 123rf

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memaparkan hasil realisasi investasi pada semester I tahun 2022. Tercatat, sepanjang enam bulan pertama realisasi investasi naik sebesar 32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM mengungkapkan, pada kuartal II realisasi investasi sebesar Rp 302,2 triliun atau naik 7% dibandingkan kuartal sebelumnya. Sedangkan periode Januari hingga Juni 2022 tercatat ada Rp 584 triliun modal yang ditanamkan.

“Capaian ini menandakan pulihnya investasi sejak pandemi COVID-19 melanda dua tahun yang lalu. Sejak pandemi, para pelaku usaha melakukan penyesuaian, baik berupa penundaan maupun penghentian produksi sementara waktu. Di saat bersamaan pemerintah melakukan berbagai upaya untuk membantu para pelaku usaha agar tetap bertahan, dan hasilnya dirasakan saat ini,” ujar Bahlil dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Menurutnya, pertumbuhan investasi tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi sejumlah pengamat ekonomi akan lebih dari 5%, melampaui triwulan I tahun 2022. Kondisi ini tidak terlepas dari dukungan kebijakan pemerintah dalam pemberian vaksin booster kepada masyarakat dan melonggarkan mobilitas dan aktivitas masyarakat.

Bahlil menyebut persebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada triwulan ini kembali lebih unggul dari Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar Rp 157,1 triliun atau 52,0% dari total investasi, meningkat 38,0% dari periode yang sama di tahun 2021. Adapun investasi di luar Pulau Jawa mendapat kontribusi yang besar dari Sulawesi Tengah di peringkat ketiga dan Riau di peringkat kelima.

Selain dua daerah tersebut, posisi lima besar diduduki oleh provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur yang masih memberikan kontribusi besar dalam realisasi investasi di triwulan ini. Capaian realisasi pada triwulan ini menyerap tenaga kerja sebesar 320.534 orang, sedangkan selama periode Januari hingga Juni 2022 adalah sebanyak 639.547 orang.

Berdasarkan sektor usaha, pada triwulan ini realisasi investasi terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, terutama sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang berkontribusi 42,1% dari total investasi. Sektor lainnya sebagai penyumbang terbesar terdiri dari sektor pertambangan, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran serta sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi. Termasuk di dalamnya yaitu industri makanan dan minuman.

“Kontribusi sektor industri yang memberikan nilai tambah, khususnya industri pengolahan terkait hilirisasi tambang, industri makanan, industri kimia dan farmasi yang cukup signifikan terhadap angka realisasi investasi dalam beberapa triwulan terakhir merefleksikan transformasi ekonomi di Indonesia terus berlangsung. Kondisi ini sekaligus menunjukkan proses industrialisasi juga tumbuh,” tutur Bahlil.

Related

award
SPSAwArDS