Pascaberekspansi di berbagai negara, AppLift melangkah ke pasar Indonesia. Kehadiran perusahaan teknologi mobile ad AppLift di Indonesia diakui Vice President AppLift Korea dan SEA Jun Lim tak lepas dari angka pertumbuhan bisnis AppLift yang mencapai 270%. Lalu, seberapa jauh kesiapan AppLift untuk berkompetisi dengan kompetitor lain di Indonesia?
Masuk ke pasar Indonesia bukan hal mudah bagi AppLift. Jun mengatakan, mereka telah melakukan rangkaian persiapan untuk berkompetisi di pasar yang begitu fragmented ini.
“Mobile marketing memiliki space yang begitu luas. Pertumbuhan startup dan angka populasi penduduk Indonesia yang besar menjadi peluang bagi kami. Namun tantangannya justru terletak pada pemahaman startup marketer bahwa tidak mudah untuk memperoleh users. Mereka perlu menggunakan ragam channel untuk melakukan campaign,” kata Jun di BSD, Selasa (26/09/2017).
Fenomena yang terjadi di Indonesia diterangkan Business Development Manager AppLift SEA Romi Yandika tak lain lantaran keterbatasan marketer dalam mengontrol campaign mereka dalam berbagai channel, terlebih startup Indonesia yang notabane memiliki jumlah SDM terbatas.
“Banyak marketer yang kewalahan untuk menyasar beragam channel. Untuk itu, kami memberikan edukasi kepada mereka melalui internal dan eksternal conference, menjadi pembicara dalam event yang diadakan mitra kami, atau mengedukasi one on one dengan bertemu secara langsung bersama klien,” terang Romo.
Dalam proses edukasi tersebut, AppLift memberikan pemahaman pada target klien mereka terkait produk DataLift 360 yang mereka klaim sebagai One Stop Solution for Mobile Marketing. DataLift 360 adalah diferensiasi AppLift dengan kompetitor lain.
“Melalui sistem ini, marketer dapat menyasar beragam channel yang dikombinasikan ke dalam satu suguhan sistem yang terintegrasi. Ini juga memungkinkan mereka untuk mengetahui efektivitas campaign yang dilakukan di masing-masing channel,” tambah Jun.
Guna mempermulus bisnis mereka di Indonesia, Jun mengatakan AppLift menggunakan sejumlah nama brand besar seperti Gameloft, Twitter, atau pun Nexon yang telah lebih dulu menjadi klien mereka. Tidak hanya itu, melokalisasi traffic bisnis dan konten pun telah dilakukan AppLift untuk memenangkan kompetisi pasar Indonesia.“Ini penting untuk meningkatkan kredibelitas dan rasa kepercayaan calon klien kepada kami,” ungkap Jun.
Meski mengaku menyasar semua kelas perusahaan sebagai target market, kini AppLift fokus membidik top companies di Indonesia sebagai klien mereka. AppLift optimistis, cara ini akan mempermulus jalan mereka menyasar pasar Indonesia secara lebih luas.
Editor: Eko Adiwaluyo