Ekspor Cina pada September Lesu, Ekonomi Gagal Tumbuh Cepat?

marketeers article
Ilustrasi Cina. (FOTO: 123rf)

Kinerja perdagangan Cina kembali di bawah ekspektasi pasar pada bulan September 2024. Ekspor Cina pada periode itu tumbuh hanya 2,4%, sementara impor meningkat 0,3%.

Dilansir dari Reuters, Selasa (15/10/2024), analis memprediksi ekspor Cina bisa tumbuh 6% year on year (yoy) pada September, sementara impor meningkat 0,9% yoy. Dengan realisasi perdagangan yang suram, ini menambah kekhawatiran tentang kondisi ekonomi terbesar kedua dunia tersebut yang sebelumnya bisa tumbuh lebih cepat.

BACA JUGA: Indonesia vs Cina: Tim Baru, Rivalitas Lama

Sebagai informasi, kegiatan ekspor menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi Cina, yang dalam beberapa tahun terakhir tertekan dengan belanja konsumen yang lesu dan kejatuhan sektor properti. Zhiwei Zhang, presiden dan kepala ekonom di Pinpoint Asset Management mengatakan ketegangan perdagangan yang meningkat akan menghambat ekspor Cina untuk terus tumbuh dengan laju yang kuat pada tahun depan.

“Perubahan sikap kebijakan fiskal seperti yang ditunjukkan saat konferensi pers pada akhir pekan sangat penting sebagai pilar untuk pertumbuhan tahun depan,” kata Zhang.

BACA JUGA: Investasikan US$ 200 Juta, Konsorsium Cina Olah Sampah Jadi Energi

Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa telah menaikkan tarif impor untuk mobil listrik buatan Cina, termasuk produk-produk strategis lainnya. Ekspor Cina ke AS, mitra dagang terbesarnya, naik 2,2% pada bulan September, sementara impor dari AS melonjak 6,7%.

“Volume impor turun bulan lalu, tetapi kemungkinan akan pulih dalam jangka pendek karena pengeluaran fiskal yang lebih cepat mendorong permintaan untuk komoditas industri,” ujar Zichun Huang, ekonom Cina di Capital Economics.

BACA JUGA: Agustus 2024, Ekspor Cina Meningkat 8,7%

“Kami pikir peningkatan belanja fiskal kementerian keuangan akan mendorong aktivitas konstruksi dan mendorong permintaan yang lebih tinggi untuk komoditas industri, setidaknya untuk satu atau dua kuartal,” Huang menambahkan.

Ekspor Cina ke mitra BRICS, Rusia melonjak 16,6%, tetapi impor merosot 8,4%. Pertumbuhan keseluruhan ekspor mobil Cina melambat menjadi 25,7% yoy pada bulan September, sementara ekspor sepatu, mainan, dan smartphone merosot pada periode yang sama.

BACA JUGA: Potensinya Besar, Bahlil Tawarkan Cina Investasi PLTA di Papua

Peralatan rumah tangga, integrated circuits, dan kapal, termasuk di antara kategori-kategori yang membukukan pertumbuhan ekspor. Permintaan domestik yang lesu juga ditandai dengan penurunan impor minyak mentah Cina yang mencapai 10,7% pada bulan September, sementara impor gas alam dan batu bara menguat.

Data terbaru ini mencerminkan upaya Beijing untuk meningkatkan pasokan makanan dan ketersediaan tanah jarang untuk memastikan keamanan nasional. Perdagangan tanah jarang di Cina makin susut, dengan ekspor yang merosot lebih dari 40% pada bulan September, dan impor anjlok sekitar 9% Stok kedelai, bahan utama pakan ternak melonjak hampir 39%.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS