Elon Musk, pengusaha sekaligus miliarder dunia meluncurkan perusahaan rintisan (startup) kecerdasan buatan (AI) yang dinantikan banyak orang, yaitu xAI. Bersama timnya yang terdiri atas para insinyur dari perusahaan-perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat (AS), xAI diharapkan dapat menjadi penantang sebagai alternatif ChatGPT.
Dilansir dari Reuters, Kamis (13/7/2023), startup ini akan dipimpin Musk, yang sudah menjabat sebagai CEO Tesla, SpaceX dan pemilik Twitter. Ia telah beberapa kali berkomentar bahwa pengembangan AI harus dihentikan dan sektor ini membutuhkan regulasi.
Musk juga berulang kali mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi AI yang dapat menghancurkan peradaban. Dalam acara Twitter Spaces, Rabu (12/7/2023) malam, Musk menjelaskan rencananya untuk membangun AI yang lebih aman.
BACA JUGA: Tuduh Threads Jiplak Twitter, Elon Musk Layangkan Gugatan
xAI tidak akan secara eksplisit memprogram moralitas ke dalam AI-nya, melainkan akan menciptakan kecerdasan buatan yang penuh rasa ingin tahu maksimal.
“Mengupayakan pemahaman yang lebih dalam tentang sifat sejati alam semesta sebenarnya adalah hal terbaik yang dapat saya pikirkan dari segi keamanan kecerdasan buatan. Saya pikir ini akan menjadi pro-kemanusian dari sudut pandang bahwa kemanusian jauh lebih menarik daripada bukan kemanusian,” kata Musk.
Musk juga memprediksi superintelligence, yaitu AI yang lebih pintar dari manusia akan muncul dalam lima atau enam tahun ke depan. Musk diketahui menjadi salah satu pendiri OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT pada tahun 2015.
BACA JUGA: Elon Musk Kembali Jadi Orang Terkaya dengan Aset US$ 199 Miliar, Segini Pajak yang Dibayarkannya
Namun, dia memutuskan mundur dari dewan direksi perusahaan pada tahun 2018. Microsoft merupakan salah satu investor di OpenAI.
Tim di xAI, termasuk Igor Babuschkin, mantan insinyur di Deepmind milik Google, Tony Wu, mantan pekerja Google, Christian Szegedy, mantan peneliti di Google, dan Greg Yang, mantan pekerja Microsoft. Pada bulan Maret, Musk mendaftarkan perusahaan bernama X.AI Corp di Nevada, menurut pengajuan negara bagian.
Perusahaan ini mendaftarkan Musk sebagai direktur tunggal dan Jared Birchall, direktur manajemen kantor keluarga Musk sebagai sekretaris. Sejak April, Musk telah menyatakan akan meluncurkan TruthGPT, yaitu AI pencari kebenaran maksimum untuk menyaingi Bard milik Google dan Bing AI Microsoft.
AI generatif menjadi pusat perhatian dengan peluncuran chatbot ChatGPT yang populer dari OpenAI, yang dirilis pada bulan November tahun lalu, sebelum Bard dan Bing AI. Dan Hendrycks, yang akan memberikan nasihat kepada tim xAI, saat ini menjabat sebagai direktur Center for AI Safety dan pekerjaannya berkaitan dengan risiko AI.
Perusahaan baru Musk ini terpisah dari X Corp, tetapi akan bekerja sama dengan Twitter, Tesla dan perusahaan-perusahaan lain. xAI menyatakan tengah merekrut insinyur dan peneliti berpengalaman di San Francisco Bay Area.
Editor: Ranto Rajagukguk