Empat Fakta Terbaru Industri Gaming di Indonesia Menurut Twitter

marketeers article
Tambov, Russian Federation November 23, 2018 Teenager playing PlayerUnknowns Battlegrounds (PUBG) Mobile mobile game on iPad. Close-up.

Video games saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Industri ini pun makin populer di kalangan milenial. Apalagi kalau dilihat dari sisi pendapatan industri ini yang melampaui hiburan konvensional seperti film atau musik.

Nilai industri ini diperkirakan sudah mencapai US$ 152 miliar. Di Indonesia, industri video game mulai banyak diminati. E-sport, misalnya, menjadi cabang olahraga percobaan saat Asian Games 2018 yang lalu.

Sebagai platform berbasis minat, di mana terdapat miliaran cuitan tentang beragam ketertarikan dan topik, gamers hadir di Twitter untuk membicarakan apa yang sedang terjadi di komunitas dan industri gaming secara umum. Pasar game dunia diperkirakan akan tumbuh dari US$ 137,9 miliar pada tahun 2018 menjadi lebih dari US$ 180,1 miliar pada tahun 2021, yang mana Asia Pasifik menjadi pendorong utama pertumbuhan berkelanjutan untuk industri game dunia menurut periset pasar Newzoo.

Sejalan dengan perkembangan industri gaming, baik sebagai hobi maupun karier, diskusi tentang gaming di Twitter meningkat pesat. Menurut survei, tentang ekosistem gaming di Twitter pada awal tahun ini, ada peningkatan jumlah cuitan seputar gaming secara global.

“Pada tahun 2018 saja, terdapat peningkatan sebesar 122% tentang percakapan seputar gaming di Twitter dengan satu miliar cuitan secara global. Dari gamers kasual hingga pemain profesional, publishers, dan celebrity streamers, komunitas gaming secara aktif menggunakan Twitter di waktu senggang mereka – baik untuk membicarakan tentang game yang paling ditunggu atau untuk mendukung tim e-sport favorit mereka,” ujar Martyn U’Ren, Head of Research, Asia Pacific, Middle East and North America.

Twitter mengadakan survei untuk melihat lanskap gaming di Indonesia berdasarkan percakapan terkait hal tersebut di platform. Survei ini melibatkan 3.928 responden pengguna Twitter di Indonesia. Para responden mengungkapkan platform game pilihan mereka, genre favorit, pengeluaran untuk game, serta aspek seputar game apa saja yang mereka bicarakan di Twitter. Apa saja temuannya?

  1. Dominasi mobile gaming

Survei Twitter menunjukkan 73% pengguna Twitter di Indonesia bermain video games dengan ponsel pintar, PC, konsol dan platform lainnya dengan 67% dari jumlah tersebut mengklaim bahwa mereka menggunakan lebih dari satu perangkat. Mayoritas dari gamers menggunakan ponsel pintar sebagai perangkat utama (86%). Sementara, 45% menggunakan PC/laptop, 18% menggunakan konsol, dan 6% menggunakan perangkat game genggam. Terkait sistem operasi, Indonesia didominasi dengan pengguna perangkat mobile Android.

  1. Genre matters!

Seperti layaknya film dan musik, ada beragam genre di dunia game. Lima genre yang termasuk dalam survei ini, antara lain aksi atau petualangan, strategi, role-playing, puzzle/casual, dan olahraga.

Gamers yang menggunakan Laptop/PC lebih memilih untuk bermain game dengan genre Aksi/Petualangan (56%) dan Strategi (52%). Sedangkan, genre game yang populer di kalangan mobile gamers adalah aksi/petualangan (48%), strategi (45%), dan puzzle/casual (44%).

Secara demografis, Twitter juga memetakan jenis game yang diminati oleh gamers perempuan dan laki-laki. Hasil survei menyimpulkan, 45% gamers perempuan cenderung menyukai genre puzzle/casual, seperti Candy Crush atau Subway Surfers. Sementara, 47% gamers laki-laki cenderung menyukai genre aksi/petualangan, seperti Mobile Legends: Bang Bang atau PUBG Mobile.

  1. Biaya tak jadi masalah

Minat yang ditunjukkan oleh gamers di Twitter sejalan dengan biaya yang mereka keluarkan untuk meningkatkan pengalaman bermain game. Namun, jumlah biaya yang dihabiskan oleh gamers tergantung pada kebutuhan dan kemampuan mereka. Survei Twitter menunjukkan, bahwa 36% dari gamers secara umumnya mengeluarkan biaya sekitar Rp 15.000 – Rp 60.000 setiap bulannya. Namun, gamers yang menggunakan PC/laptop ternyata bersedia mengeluarkan lebih banyak biaya untuk game mereka, ditunjukkan oleh 9% gamers laptop/PC yang menghabiskan lebih dari Rp 150.000 setiap bulan untuk game.

Menurut survei ini, 48% audiens gaming di Twitter di Indonesia bersedia membayar sejumlah uang untuk gaming. Survei ini juga mengungkapkan genre apa saja yang mampu meyakinkan gamers membayar sejumlah uang untuk berpartisipasi di dalamnya; seperti Aksi/Petualangan (49%), dan diikuti oleh Role-Playing (33%). Uniknya, gamers di Twitter di Indonesia berpendapat, bahwa membeli add-on di game, seperti skin, senjata dan armor adalah salah satu hal terpenting bagi hidup mereka.

  1. Mulai, bermain, dan cuitkan!

Dengan sifat Twitter yang real-time dan conversational, para gamers menganggap Twitter sebagai tempat di mana mereka bisa menemukan berita terkini tentang gaming, berbagi tips dan trik, berbagi screen capture gameplay, sekaligus terhubung dengan para pengembang game dan komunitas. 31% responden dari survei ini menyatakan, bahwa mereka menggunakan Twitter sebagai platform untuk mencari informasi tentang game.

Aktivitas mobile gamers di Twitter lebih banyak terfokus kepada interaksi mereka dengan akun-akun resmi pengembang game yang mana sebanyak 45% dari gamers Indonesia di Twitter senang mengomentari langsung tentang pengumuman terkini dari akun-akun tersebut. Selain itu, 66% audiens gaming di Twitter di Indonesia berinteraksi dengan pengguna Twitter lainnya untuk berbagi ulasan dan analisis game.

Dengan pendapatan segmen mobile games yang mencapai US$ 624 juta pada tahun 2019 menurut Statistica dan meningkatnya dukungan dari pemerintah yang memasukkan industri gaming sebagai salah satu prioritas agenda ekonomi digital, industri gaming di Indonesia sedang meningkat pesat dan memerlukan semua dukungan dari setiap komponen di ekosistem. Sebagai platform percakapan, Twitter memungkinkan terjadinya interaksi langsung antarpengembang game dan pemain di seluruh dunia yang diharapkan dapat menghasilkan pertukaran wawasan dan mendukung terjadinya inovasi game yang unik untuk lebih tingkatkan pertumbuhan industri game lokal.

“Potensi industri game di Indonesia cukup menjanjikan. Perkembangannya yang pesat juga mendorong pertumbuhan subsektor periklanan, video, musik, dan lainnya. Meningkatnya percakapan tentang gaming di Twitter membuka banyak kesempatan bagi brand dan developer untuk menggunakan platform ini saat akan meluncurkan game terbaru, sekaligus terhubung dengan audiens gaming dari berbagai belahan dunia,” ujar Dwi Adriansyah, Country Indonesia Head, Indonesia.

 

 

Related