Empat Langkah Jitu Buat Podcast Viral

marketeers article
Smiling businesswoman in headphones looking at laptop screen at workplace in shared office. Friendly office worker participating in online conference, remote job interview, learning foreign languages.

Podcast tengah menjadi salah satu alternatif media yang mulai tumbuh signifikan. Industri ini mendadak kedatangan banyak audiens seiring dengan gaya hidup audiens yang menuntut fleksibilitas.

Survei DailySocial id bersama JakPat bertajuk Podcast User Research in Indonesia 2018 menunjukkan, 68% responden Indonesia mengaku familiar dengan podcast, dan 81% mendengarkan podcast dalam enam bulan terakhir. Tak heran, jika banyak content creator yang ingin mencoba peruntungan di industri ini.

Dalam perbincangan bersama Vice President Mahaka Radio Integra Dinda Yudhia Daud, Marketeers merangkum empat langkah membuat materi Podcast yang menarik dan tidak menutup kemungkinan menjadi viral. Seperti apa?

Pahami Kategori Podcast Terfavorit Pendengar

Langkah pertama yang harus dilakukan podcast kreator adalah memahami kategori atau topik pembicaraan apa yang paling dicari para pendengar.

Menurut Dinda dan Peter, ada tiga kategori utama yang paling banyak dicari pendengar podcast Indonesia, yakni cerita horror, cinta, dan komedi.

Sentil Kehidupan Pendengar

Berikan materi yang menyentil kehidupan para pendengar langsung di menit awal podcast tersebut dimulai. Bisa dikatakan, tonjolkan hal-hal yang justru terbilang ‘receh’.

“Dalam 10 detik pertama, Anda harus mampu memikat pendengar untuk terus mendengarkan podcast tersebut. Carilah apa yang menjadi masalah utama target pasar merek tersebut,” terang Dinda.

Semisal, problematika audiens di usia 15-24 secara umum adalah percintaan, maka Anda bisa menaruh narasi yang berkaitan dengan mantan yang pasti terkait dengan kehidupan banyak audiens Anda.

Ciptakan Gong Cerita

Ciptakan gong pada tiap-tiap cerita Anda. Hal ini penting untuk meretensi pendengar podcast tersebut.

Bangun Theatre of Mind Pendengar dengan Intonasi

Jangan sepelekan persoalan intonasi ataupun efek audio yang diberikan. “Karena audio adalah theatre of mind. Audiens akan berimajinasi tentang apa yang mereka dengar dari podcast tersebut. Pada akhirnya, theatre of mind menjadi kekuatan yang menyebabkan audio tak pernah ditinggalkan,” tutur Dinda.

Lantas, sudahkah podcast Anda memenuhi seluruh strategi ini?

Editor: Sigit Kurniawan

Related