Empat Strategi dari TikTok untuk Brand

marketeers article
Helsinki, Finland, May 4, 2019: Tik Tok application icon on Apple iPhone X screen close-up. Tik Tok icon. tik tok application. Tiktok Social media network. Social media icon

Brand punya banyak pilihan untuk menjadi lebih dekat dengan konsumen lewat berbagai platform. Salah satu yang bisa jadi opsi adalah TikTok. Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah brand mulai menunjukkan keaktifan di platform distributor konten tersebut.

“Di TikTok, kami mempunyai customer conversion funnel yang cukup lengkap, mulai dari awareness sampai loyalty. Karena, platform kami punya keunikan, salah satunya hashtag challenge yang tidak hanya membuat user menyaksikan konten tetapi juga tertarik membuat konten yang sama namun dengan versi mereka,” ujar Pandhu Wiguna, Indonesia Direct Sales Leader TikTok Indonesia.

Untuk brand, TikTok menyarankan empat langkah yang masuk dalam long term strategy. Pertama, define creative playground. Brand bisa menyampaikan pesan yang ingin mereka sebarkan dan algoritme dari TikTok akan membantu menyebarkan dengan kemampuan membaca tren yang ada.

Kedua, develop content play. Konten dari brand bisa dikemas dengan lebih menarik bagi pengguna TikTok. Keunikan tersebut hadir dari berbagai fitur yang ada di TikTok seperti filter, musik, stiker, dan lain sebagainya.

Ketiga, support with paid formats. Dengan opsi ini, TikTok akan membantu brand mendorong konten-konten proaktif dan interaktif untuk meningkatkan awareness.

Keempat, mengukur kesuksesan. TikTok dapat membantu brand mengukur perjalanan konten mereka di platform ini. Sehingga, mereka bisa menganalisis langkah yang harus diambil untuk strategi berikutnya.

TikTok menawarkan TikTok for Business yang memungkinkan brand berbagi cerita mereka dengan lebih menarik. Tujuannya adalah lebih engage dengan konsumen yang merupakan pengguna TikTok.

Tidak hanya brand besar saja yang bisa menggunakan TikTok sebagai sarana pemasaran. Bahkan, hingga saat ini sudah banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) yang memanfaatkan platform ini untuk engage dengan konsumen.

Pandhu menceritakan salah satu UKM yang memiliki engagement yang cukup baik dengan konsumennya lewat TikTok, yaitu bittersweetbynajla. Mereka dikenal dengan produk dessert box-nya dan sempat viral. Karena, tidak hanya menggunakan TikTok untuk memasarkan produk, mereka juga mengikuti tren yang ada.

Misalnya, saat Lathi Challenge sedang digandrungi pengguna TikTok, bittersweetbynajla menggunakan kuenya menjadi media untuk melakukan challenge yang biasanya memamerkan perubahan make up.

Selain itu, mereka juga membangun storytelling yang ternyata menarik bagi pengguna TikTok, seperti proses produksi, pengemasan, sampai ke konsumen. Jadi, kuncinya adalah membuat konten yang tidak hanya kreatif dan menarik, tetapi juga atraktif.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related

award
SPSAwArDS