Pandemi mendatangkan tantangan besar untuk banyak sektor bisnis. Martha Tilaar sebagai salah satu perusahaan kecantikan di Indonesia pun tidak luput menghadapi kesulitan karena pandemi ini. Dengan demografi karyawan perempuan yang tinggi yaitu 70% dari keseluruhan karyawan, Martha Tilaar kemudian memiliki tanggungjawab untuk membantu semuanya dapat bertahan.
Untuk dapat memastikan bisnis dan tanggungjawab tersebut berjalan, Martha Tilaar melakukan penyesuaian. Hal tersebut mereka tunjukkan dengan sejumlah program yang dilakukan selama beberapa bulan terakhir. Berikut strategi Martha Tilaar untuk tetap bertahan di tengah ketidakpastian.
Reseller Program
Sebagian besar mal dan tempat perbelanjaan tutup demikian pula berbagai tempat bisnis, tidak terkecuali spa milik Martha Tilaar yang harus menutup operasionalnya. Hal tersebut membuat para terapis dan konsultan kecantikan harus tinggal di rumah. Berusaha tetap memberdayakan karyawan yang terpaksa tinggal di rumah, Martha Tilaar kemudian mengembangkan reseller program.
“Memanfaatkan WhatsApp Business, kami menjual produk-produk kami. Hasilnya dapat kami berikan sebagai insentif kepada karyawan yang tetap bekerja dari rumah,” ujar Wulan Tilaar Vice Chairwoman PT Martina Berto Tbk dalam acara Webinar Perempuan Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19, Kamis (04/06/2020).
Production Switching
Martha Tilaar beralih dari produksi kosmetik atau produk kecantikan ke produk kesehatan seperti antiseptik atau hand sanitizer spray dan gel serta disinfektan. Hasilnya cukup baik untuk keberlangsungan perusahaan sehingga tetap bisa bertahan di masa pandemi.
Employee Program
Tidak hanya fokus pada operasional bisnis terkait dengan penjualan dan produksi. Kesehatan karyawan juga menjadi perhatian dari perusahaan. Martha Tilaar punya cara unik dengan memberikan minuman jamu gratis kepada karyawannya. Selain itu, ada pula pembagian hand sanitizer dan masker, juga memberlakukan Work from Home (WFH) dan penerapan social distancing.
Herbal Product
Hal lain yang dilakukan adalah memproduksi minuman herbal dalam kemasan. Diakui Wulan, pengembangan produk baru dilakukan untuk menambah income. Sehingga perusahaan tidak hanya bergantung dari penjualan produk kosmetik saja.
Tutorial Make Up dan Online Class Make Up
Untuk tetap engage dengan konsumen, Martha Tilaar mengadakan kelas make up secara daring. Pelaksanaan kelas online ini bekerja sama dengan Puspita Martha International Beauty School dan bisa diakses dari mana saja dan kapan saja. Tujuannya adalah mengedukasi konsumen melalui konten menarik di media sosial.
More Active in Omnichannel
Memperhatikan perubahan yang ada di masyarakat, Martha Tilaar juga tidak ingin ketinggalan untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen dengan sejumlah penyesuaian. Karenanya, program belanja dari rumah dan home care service untuk spa diberlakukan untuk memastikan konsumen bisa menikmati produk dan layanan meski hanya tinggal di rumah.
Ide-ide baru untuk beradaptasi dan tetap bertahan di tengah situasi sulit harus diterapkan untuk memastikan bisnis terus berjalan. Sebelumnya, untuk mendapatkan gagasan tersebut pengusaha harus bisa menangkap kebutuhan dari konsumen. Kemudian lihat apa yang sudah dimiliki atau ada di sekitar untuk mendapatkan peluang yang bisa digali dan dimanfaatkan.
Editor: Ramadhan Triwijanarko