Dalam berbisnis, pengambilan keputusan tentu merupakan hal yang harus dipikirkan secara matang agar hasil yang diperoleh tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi perusahaan. Sebagai manusia, seringkali tekanan dari berbagai pihak menimbulkan pikiran yang kurang rasional sehingga menghasilkan keputusan yang terlalu cepat atau terburu-buru.
“Hal terburuk yang menyebabkan buruknya seorang pemimpin atau pebisnis dalam mengambil keputusan adalah tidak adanya alokasi waktu yang cukup untuk menentukan mana keputusan yang terbaik yang harus diambil. Padahal waktu adalah hal yang sangat penting saat seseorang mengambil keputusan terutama yang sifatnya krusial,” kata Adam Waytz, Associate Professor of Management & Organizations Kellogg School of Management, Northwestern University.
Ditemui dalam acara Jakarta CMO Club Special Learning Edition Forum, Kellogg Faculty Session yang berjudul Shields and Weapons for Decision Making Warriors, Senin, (21/11/2016) di Gedung Graha Irama, Jakarta Selatan. Adam mengemukakan bahwa terdapat enam strategi ideal dalam mengambil keputusan, dilihat dalam perspektif psikologi:
- Mendefinisikan masalah atau peluang,
- Menetapkan kriteria, masalah apa saja yang harus saya prioritaskan?
- Menetapkan bobot untuk setiap kriteria,
- Mengidentifikasi alternatif solusi apa yang harus dilakukan,
- Mengevaluasi setiap alternatif yang telah dipilih,
- Memilih alternatif dengan nilai tertinggi ,
Dengan memahami proses saat membuat keputusan, Anda dapat melindungi diri dari membuat kesalahan secara sistematis. Selain itu, dengan mengamati bagaimana orang lain yang sudah berpengalaman membuat keputusan, secara tidak langsung itu juga mempengaruhi cara Anda dalam memutuskan sesuatu.