Enam Tips Menerapkan Sustainable Living

marketeers article
SUMBER: SALADSTOP!

Dalam acara pembukaan gerai SaladStop! ke-14 di Jakarta Utara pada Senin (02/03/2020), WWF Indonesia membagikan tips dalam menerapkan gaya konsumsi yang lebih bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

“Hingga tahun 2019, WWF Indonesia menjalankan kampanye ‘Beli Yang Baik’ untuk mendorong perubahan gaya konsumsi menjadi lebih bertanggung jawab dan menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan,” ujar Margareth Meutia, Public Campaign Specialist WWF Indonesia.

Berikut beberapa tips dari WWF Indonesia untuk menjalankan gaya hidup dengan prinsip keberlanjutan atau sustainable living.

Beli yang perlu

Pada gaya hidup yang ramah lingkungan sebisa mungkin hindari pemborosan saat berbelanja. Belanjalah hal-hal yang diperlukan. Dianjurkan pula untuk membuat daftar belanja keperluan penting untuk mengantisipasi dorongan impulsif membeli barang yang tidak dibutuhkan.

Beli yang lokal

Prioritaskan konsumsi produk lokal yang lebih menguntungkan bagi perekonomian setempat dan bisa memelihara keanekaragaman hayati Indonesia.

Beli yang alami

Untuk lebih bertanggung jawab atas apa yang kita konsumsi, jangan lupa untuk cermat dalam membaca keterangan dan mengenali bahan-bahan yang terkandung dalam suatu produk. Utamakan konsumsi produk yang melalui proses alami dan tidak mengandung bahan-bahan imia buatan.

Beli yang awet

Gunakan barang yang tahan lama dengan melaluikan riset mandiri terlebih dulu sebelum berbelanja. Jangan lupa untuk kenali mutu bahan dan melakukan perawatan barang sebaik mungkin.

Beli yang ekolabel

Kenali juga sejumlah ekolabel utama yang menjadi produksi komoditas berkelanjutan, seperti FSC (produk berbahan dasar kayu, bambu, dan rotan), RSPO (produk kelapa sawit), MSC (produk perikanan tangkap), ASC (produk perikanan budidaya).

Mau dibawa ke mana

Sebisa mungkin kurangi produksi sampah dengan selalu membawa tas belaja, stainless straw, dan tumbler untuk menghindari penggunaan plastik sekali pakai. Pastikan pula kemasan terbuat dari bahan daur ulang, dan membuang kemasan yang tidak terpakai pada tempat sampah yang sesuai dengan jenis materialnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related