Energen Bantu Kembalikan Energi Yang Terbuang Ketika Tidur

marketeers article
closeup of a cup with oat milk and some rolled oats on a rustic wooden table, and some digestive cookies in the background

Energen, merek susu sereal, kembali menggelar kampanye untuk mengonsumsi sarapan yang bernutrisi. Kali ini tema yang diusung adalah Sarapan Bernutrisi Agar Perut Terisi Siap Konsentrasi. Kampanye yang akan digelar sepanjang tahun 2018 ini berupaya memberi pemahaman dan mengajak masyarakat untuk terbiasa memulai hari dengan sarapan bergizi.

Minuman susu sereal yang merupakan keluaran Mayora ini memang giat menggelar kampanye mengenai sarapan. Apalagi, terdapat fakta baru bahwa tidur malam selama 8 jam itu tak ubahnya seperti berpuasa. Padahal, walaupun tidur tubuh tetap menyedot energi lantaran ada organ-organ tubuh yang terus bekerja.

Sebut saja, organ tubuh jantung, otak, pankreas, dan sistem pencernaan yang tetap aktif saat tidur. Sehingga, tubuh pun membutuhkan energi rata-rata 3—35 kkall/kgbb dan akibatnya tubuh menuntut asupan gizi saat bangun.

“Saat tidur, terjadi metabolisme basal ketika organ tubuh tetap bekerja dan membutuhkan energi. Sehingga, ketika bangun tidur perlu asupan gizi dari sarapan yang mengandung nutrisi dan gizi agar tetap sehat dan konsentrasi,” kata dr. Ulul albab, SpOG, perwakilan Ikatan Dokter Indonesia, hari ini (31/07/2018).

Adanya fakta tersebut, Energen pun mengajak masyarakat untuk menerapkan sarapan teratur yang berizi dengan segelas Energen. Minuman sereal ini merupakan solusi produk sarapan bergizi yang mengandung Kebaikan Susu Bernutrisi, Sereal Menyenangkan. Selain itu, dilengkapi juga dengan telor dan sigmavit.

“Kandungan gizi yang terdapat pada produk Energen dapat membantu mengembalikan energi yang hilang saat tidur 8 jam seperti berpuasa. Dengan begitu, tubuh pun siap berkonsentrasi,” kata Jonathan Setiadi, Marketing Manager Sr, Healthy Food Division Mayora Nutrition.

Ia menambahkan, sarapan mempunya pengaruh positif terhadap proses pembelajaran anak di sekolah, termasuk kinerja kognitif. Kinerja kognitif terutama dalam hal daya ingat dan menyerap pelajaran. Dengan kata lain, sarapan pada anak sangat penting karena dapat berpengaruh pada kerja otak. “Energen membantu mewujudkan mimpi anak Indonesia agar siap beraktivitas setiap hari dan berkonsentrasi saat di sekolah,” katanya.

Ulul menambahkan bahwa anak yang tidak sarapan cenderung lamban dalam beraktivitas serta memiliki tingkat konsentrasi rendah. Hal ini karena anak-anak punya metabolisme glukosa otak yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa.

“Menurut studi positron emission tomography, tingkat metabolisme dari penggunaan glukosa pada anak usia antara 4-10 tahun kurang lebih dua kali lipat dari orang dewasa. Karena itu, sarapan pagi yang bernutrisi sangat penting untuk memberikan energi pada anak agar kerja otak maksimal,” jelasnya.

    Related