Di tengah popularitas ENHYPEN yang terus mendunia, boy group besutan HYBE itu dikabarkan merilis Dark Moon: The Blood Altar. Anime ini akan menampilkan Heesung, Jungwon, Jay, Jake, Sunghoon, Sunoo, dan Ni-Ki sebagai karakter utamanya.
Pengumuman perilisan anime ENHYPEN tersebut disampaikan dalam Aniplex Online Fest 2024. Dark Moon: The Blood Altar dipastikan mengudara di platform Crunchyroll, namun belum ada informasi lebih lanjut mengenai jadwal tayangnya.
Meski detail seperti tanggal rilis, staf, dan pengisi suara masih dirahasiakan, anime ini dipastikan akan menambah jangkauan penonton di berbagai negara. Termasuk Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Eropa, Afrika, Oseania, Timur Tengah, dan CIS.
BACA JUGA: Grave of the Fireflies Hadir di Netflix, Intip Kisahnya yang Bikin Banjir Air Mata
Sinopsis Dark Moon: The Blood Altar
Dark Moon: The Blood Altar diadaptasi dari webtoon berjudul serupa yang diserialkan HYBE dari tahun 2022 hingga 2024 dengan total 70 chapter. Ini termasuk sebagai webtoon populer dengan total 190 juta penayangan.
Baik webtoon maupun anime, karya ini menggambarkan kisah fiksi yang terinspirasi dari tujuh anggota ENHYPEN. Lebih tepatnya, mengikuti tujuh anak laki-laki yang bersekolah di Decelis Academy dan mengalami pertemuan takdir saat bertemu dengan seorang siswi pindahan.
Dengan penonton global yang terus bertambah, keterlibatan ENHYPEN dalam proyek anime ini bisa dibilang langkah cerdas dalam memperluas jangkauan pasar mereka. ENHYPEN sendiri adalah boy band yang terbentuk melalui acara audisi I-Land pada 2020.
BACA JUGA: Flappy Bird Siap ‘Terbang’ Kembali pada Oktober 2024
Mereka debut pada November 2020 dengan merilis minialbum pertama bertajuk BORDER: DAY ONE. Pada Juli 2023, mereka mengadakan tur dunia bertajuk Fate dengan 21 pertunjukan di 13 kota di Korea Selatan dan negara lainnya, dengan total lebih dari 327.000 penonton.
Pada Juli 2024, album studio kedua mereka, ROMANCE UNTOLD, menjadi album pertama mereka yang meraih penjualan ganda sejuta, memperkuat posisi mereka sebagai artis global.
Editor: Ranto Rajagukguk