Ethica Store: Kanal Penjualan Hybrid Cocok untuk UKM Fesyen

Penjualan Hybrid
Ilustrasi: 123RF

Pergerakan gaya berbelanja masyarakat memang sangat dinamis. Perubahan ini didorong saat di musim pandemi melanda dan memunculkan model berbelanja online. Kombinasi kanal online dan offline pun kian populer karena dianggap efektif dalam mendulang penjualan. Hal ini yang dirasakan oleh merek fesyen Ethica Group.

Di era pascapandemi, memanfaatkan channel offline dan online semakin berkembang hingga dimaksimalkan dalam membangun pengalaman pelanggan. Salah satunya dengan memanfaatkan platform marketplace yang menawarkan aneka kemudahan serta fasilitas pembayaran yang sederhana.

Namun pada perkembangannya, ternyata tidak semua jenis produk bisa mengadopsi cara berjualan online. Pengalaman shopping on store yang dilalui oleh konsumen masih memiliki daya pikat menarik sehingga membuat para pelaku industri mencoba cara baru dalam berjualan yakni hybrid.

BACA JUGA: Perluas Pasar dengan Strategi Omnichannel Marketing

Pengalaman tersebut yang akhirnya diadopsi oleh Noeryanta Utama dari Hijabcity, mitra Ethica Group. Dirinya sempat menanyakan atau meragukan apakah toko offline masih relevan di kondisi sekarang yang serba online?

Pertanyaan itu ia ajukan kepada pihak Ethica Grup sebagai Mitra Resmi untuk wilayah Purwakarta, Kota Cirebon dan Jember.

Hijabcity, mitra Ethica Group.

Menjawab pertanyaan Noeryanta, Della Sosialistrya, Store Dept Manager Ethica Group menegaskan bahwa konsep Ethica Store itu berkembang seiring dengan zaman.

Ethica Store memiliki sintesa antara offline dan online. Bahkan Ethica Store membuat konsep sendiri, semuanya dioptimasi, online dan offline terintegrasi.

“Kami punya live commerce-nya. Semua host dari Ethica dan sudah diberi pembekalan khusus setiap harinya. Kami ada grup WA sendiri. Kami sharing tips-tips live atau kendala saat live.” tutur Della.

BACA JUGA: Kemampuan Omnichannel dalam Menjangkau Konsumen

Selain itu, Della menjelaskan bahwa konsumen fesyen masih memerlukan hand feel, try on dan itu yang tidak bisa dipenuhi oleh online.

Sebab itu, Ethica Store menggunakan kombinasi saluran online dan offline. Hal ini tentu saja bukan tanpa alasan. Della memaparkan, penelitian McKinsey mengungkapkan bahwa 44% konsumen, mengadopsi webrooming (mencari secara online dan berbelanja di toko) sementara 23% mempraktikkan showrooming (cari barang di toko lalu membelinya secara online).

Dengan konsep Ritel Hibrida akhirnya keraguan Noeryanta hilang. Dan memantapkan diri membuka toko Ethica di tiga kota besar; Purwakarta, Kota Cirebon dan Jember di bawah pengelolaan Hijabcity Manajemen.

Sampai saat ini, semua toko Ethica yang berada di bawah Hijabcity Manajemen ada 8 toko. “Dan InsyaAllah akan terus bertambah. Mengingat permintaan produk Ethica itu tidak pernah surut dari tahun ke tahun. Dan pelayanannya terhadap mitra selalu memuaskan,” tutupnya.

Related

award
SPSAwArDS