Di tengah era digital seperti sekarang ini, Evermos yang merupakan social commerce berbasis digital memperkuat komitmennya untuk mendukung pemerintah dalam upaya mengakselerasi ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan mengusung semangat gotong royong, Evermos percaya bahwa ekonomi yang inklusif dapat lebih mudah terwujud jika didukung dengan adanya dukungan dan fasilitas penuh yang adil ke seluruh elemen masyarakat, khususnya dari private sector.
Evermos menegaskan komitmennya ke depan dalam tiga hal. Di antaranya, transformasi ekonomi digital, pengentasan pengangguran dan pembukaan lapangan pekerjaan, dan pemberdayaan perempuan di tempat kerja di komunitas. Ketiga hal ini diwujudkan dalam produk dan layanan sehari-hari Evermos melalui satu aplikasi yang menguhubungkan antara reseller, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan merek lokal, serta konsumen.
Selain aplikasi, terdapat berbagai fasilitas, tools, dan training tambahan untuk reseller dan UKM yang bersifat capacity building perihal buka usaha atau bisnis.
Terkait transformasi ekonomi digital, Ghufron Mustaqim selaku Co-Founder sekaligus CEO Evermos menyampaikan bahwa aplikasi Evermos akan melakukan beberapa penyempurnaan. Perusahaan juga menyiapkan berbagai inovasi tambahan demi membantu lebih banyak masyarakat untuk bergabung menjadi reseller dan secara langsung ikut berpartisipasi aktif mendukung pertumbuhan UKM.
“Kami telah menyiapkan sejumlah inovasi guna memastikan perjalanan menjadi reseller semakin mudah bagi banyak masyarakat. Tak hanya di kota besar tapi juga semua komunitas grass root. Dengan teknologi yang humanis, setiap orang akan punya kesempatan yang sama untuk hidup lebih sejahtera secara finansial. Hal inilah yang menjadi diferensiasi Evermos dengan social commerce lainnya,” ujarnya.
Selain itu, Evermos juga melibatkan UKM dan merek lokal dalam ekosistem aplikasinya guna membantu menumbuhkan produk dan layanan aplikasi Evermos termasuk jaringan reseller yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Langkah ini demi mempermudah kami menghubungkan ke network reseller yang saat ini berjumlah lebih dari 500 ribu di seluruh Indonesia. Dengan ekosistem yang inklusif, mulai dari reseller, UKM, hingga konsumen bisa terlibat. Dengan demikian, kami berharap bisa membantu pemerintah untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas sehingga mampu menekan angka pengangguran,” tegas Ghufron.
Lalu pada pemberdayaan perempuan, Evermos telah menunjuk Alyssa Soebandono dan Ria Miranda sebagai brand ambassador. Kedua sosok perempuan ini seorang ibu sekaligus pengusaha dan pegiat community building. Persona inilah yang menjadi alasannya. Alyssa Soebandono mengatakan, 60% sampai 70% reseller Evermos adalah perempuan dan didominasi ibu-ibu.
“Meskipun para ibu disibukkan dengan urusan rumah tangga, namun mereka tetap bisa bekerja dan mendapat ilmu dan penghasilan tambahan, bahkan memperluas jaringan. Di Evermos, hanya bermodal handphone saja perempuan sudah bisa buka usaha. Jadi, tidak lagi perlu modal uang yang besar semoga Evermos bisa semakin membantu lebih banyak perempuan terutama ibu-ibu,” imbuhnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz